Mohon tunggu...
Mahameru Nugraha
Mahameru Nugraha Mohon Tunggu... -

Hanya seorang penulis biasa, dengan alam dan keadaan sebagai bahan inspirasi. Itulah aku, Mahameru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Wanita dan Kamu Laki-Laki

22 Juli 2010   19:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:40 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tanyakan saja pada diri kamu. Itu maksudnya.” Ucapnya, ketika berpapasan denganku.

Sungguh di luar dugaan. Aku tidak mengerti dengan maksud jawaban yang keluar dari mulut berbau tembakau itu. Aku memang menyadari keadaanku saat ini. Tidak stabil, dan terkesan mengapung. Melihat teman-teman dengan wanita disampingnya, setidaknya sudah menjadi tekanan yang teramat sangat. Tapi, jujur aku tidak bisa melakukan itu. Aku trauma dengan kisah dahulu. Dimana seorang wanita menangis dihadapanku, dan berkata; “Terimakasih untuk kata cinta yang pernah kamu ucapkan”. Janjiku agar tidak akan terulang kembali kejadian itu, sudah terikat. Malam pun berubah hambar, sehambar keadaanku. Langkah mulai kupercepat, mencoba mengejar wanita itu. Aku tidak mau kalah dengan wanita macam itu. Apalagi, yang dengan tidak sengaja bertemu dan berucap kata-kata aneh.

“Hey wanita aneh, tunggu aku!” Teriakku dari kejauhan.

Serentak wanita itu menghentikan langkahnya. Rasa penasaranku merubah semuanya menjadi galau. Kutarik tas kecilnya, dan kupaksa ia untuk berbalik ke arahku. Aku ingin tahu siapa dia.

“Sekarang, siapa di antara kita yang aneh? Kamu atau aku?” Tanya wanita itu, wajahnya menunduk. Seperti tidak ingin diketahui identitasnya.

“Kamu yang aneh, kamu wanita aneh. Jarang-jarang aku menemukan wanita Mesir berbahasa Indonesia.”

“Ya Tuhan, sungguh bodohnya laki-laki di hadapanku ini.” Ucap wanita itu, lalu beranjak pergi.

Malam ini aku dibodohi oleh wanita yang tak jelas asalnya. Aku tertawa kecil. Mungkin wanita Mesir yang mabuk, dan tidak sengaja bertemu dengan laki-laki hambar. Kubiarkan ia berjalan sesuka hatinya. Semoga saja selamat sampai tujuan, bisikku.

Malam hampir larut. Kulangkahkan kaki menuju terminal bis. Sambil mengunyah permen karet, penghilang suntuk dari perjalanan yang membosankan. Aku sudah bosan.

Seorang wanita kecil berpakaian hitam berlari ke arahku. Dia membawa sebuah kertas kecil. Wajahnya begitu lelah.

This is for you. From that one, will you give me some candy? The lady say, you have more candy.” Tanya wanita kecil berparas Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun