Pisang Epe, salah satu kuliner tradisional khas kota Makassar paling identik dengan Pantai Losari. Konon, pisang bakar yang dikepik lalu ditirisi cairan gula aren ini dahulu, hanya khusus dibuat dan dijual sebagai jajanan ‘Kaki-Lima’ untuk pengunjung sepanjang Pantai Losari.
[caption caption="Tenda-tenda penjual Pisang Epe di Pantai Losari kota Makassar/Ft: Mahaji Noesa"]
[caption caption="Penjual Pisang Epe di Pantai Losari siap menyambut kemeriahan malam pergantian tahun 2015 ke 2016/Ft: Mahaji Noesa"]
Menyambut kemeriahan suasana malam menyambut Tahun Baru, 1 Januari 2016, para penjual Pisang Epe yang dilokalisir di sisi pelataran Mandar – Toraja, Pantai Losari, dalam beberapa hari terakhir tampak telah lebih awal waktunya dari hari-hari biasanya menggiring gerobak jualan serta menambah jumlah kursi dan meja tamunya. Dengan merogoh isi kocek Rp 10.000 sudah dapat menikmati satu porsi Pisang Epe hangat. Saat ini, selain Pisang Epe murni ada juga yang telah diolah dengan rasa keju dan rasa duren.
Apabila cuaca tak hujan, dipastikan aroma wangi asap pembakaran Pisang Epe, seperti tahun sebelumnya, akan lebih awal bertabur di pelataran Pantai Losari sebelum langit Pantai Losari dan sekitarnya dipenuhi letupan warna-warni kembang api di malam menyambut pergantian tahun 2015 ke 2016. Yuk…cicipi nikmatnya Pisang Epe Pantai Losari, dengan optimis sukses untuk semua langkah maju. Selamat memasuki Tahun Baru, 1 Januari 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H