Mohon tunggu...
Mahadharu Ashifaati Ashfan
Mahadharu Ashifaati Ashfan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Meski kita tidak bertatap muka, namun dalam puisi selamanya kita berjumpa. Follow agar tidak ketinggalan tulisan tulisan lainnya ya 😀

Selanjutnya

Tutup

Money

Permasalahan Budidaya Udang Vaname di Probolinggo

4 Maret 2022   21:17 Diperbarui: 5 Maret 2022   19:12 4851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengobatan: belum ada.

  • White Spot Syndrome (WSS)

wssv-by-cpp-62221c14bb448676d7250296.jpg
wssv-by-cpp-62221c14bb448676d7250296.jpg

Tanda-tanda klinis: Gejala klinis yang tampak pada udang yang terinfeksi berupa bintik putih, biasanya berbentuk lingkaran pada kulit dan terkadang disertai oleh kemerahan pada seluruh tubuh, hepatopankreas membesar dan berwarna putih kekuningan, hilangnya nafsu makan dan setelah beberapa hari udang tampak sekarat dan berenang di atas permukaan air di dekat pinggiran kolam.

Pencegahan: menghindari penebaran benih dimusim yang lebih dingin, menggunakan benur SPF atau benur yang bebas penyakit. Menerapkan biosekuriti dan polikultur udang dengan ikan. Selain itu pakan yang digunakan menghindari penggunaaan pakan hidup.

Pengobatan: tidak ada vaksinasi yang efektif untuk pengobatan WSSV. Dapat dicegah dengan menambahkan beta-glucan, viamin C, fucoidan dan imunostimulan lain pada pakan yang dapat meningkatkan resistensi terhadap virus ini.

  • Infectious Myonecrosis Virus (IMNV / Myo)

myo-vaname-62221c65bb448632e2112a7f.jpg
myo-vaname-62221c65bb448632e2112a7f.jpg

Metode diagnosa: Udang mengalami kram pada jaringan otot, lalu pada segmen badannya terdapat seperti gumpalan awan putih. Jika sudah parah, jaringan otot akan mati dan berwarna merah.

Pencegahan: dapat dicegah dengan memperketat sistem biosekuriti. Sejumlah langkah yang bisa dilakukan para petambak untuk meminimalisir penyakit myo, yang pertama adalah selalu gunakan benur dari indukan yang sudah terbukti bebas dari penyakit atau SPF (Specific Pathogen Free). Selanjutnya adalah penerapan biosekuriti yang ketat dalam kawasan pertambakan, kurangi kepadatan tebar benur tanpa oksigen yang cukup untuk supra intensif dan lakukan pemanenan bertahap. Biosekuriti yang dapat dilakukan contohnya pembalikan tanah tambak, pengeringan tambak selama 2 minggu, pemberian klorin yang harus di netralkan nantinya agar tidak menjadi racun yang membunuh udang. Klorin harus dibilas keluar dari tambak dengan mengalirkan air ke dalam tambak kemudian airnya dibuang. Selanjutnya dapat dilakukan penyaringan air dengan tambak tandon, serta aplikasi plankton dan probiotik dapat memutus mata rantai serangan penyakit. Langkah lainnya untuk mencegah penyakit myo dan penyakit lain masuk tambak baik melalui air, benur, maupun agen pembawa (kepiting, ikan, burung dan lainnya). Misalkan dengan memasang jaring atau plastik di dasar tambak untuk mencegah biota air seperti kepiting masuk tambak dan menggunakan alat penghalau burung. Penerapan biosekuriti juga sebaiknya dilakukan pada satu area pertambakan yang menggunakan satu saluran atau sumber air dan benur yang sama.

Pengobatan: tidak ada vaksinasi efektif untuk IMNV atau Myo. Pada awal fase infeksi ketika mortalitas masih rendah dapat dilakukan: stabilisasi kualitas air khususnya suhu, salinitas, dan pH; meningkatkan aerasi; memberikan pakan tambahan yang mengandung vitamin C; memberikan molase (25% dari FR/hari) atau diberi probiotik; dan mengurangi jumlah pakan atau menghentikan pakan sementara.

  • Berak Putih

white-faeces-disease-in-shrimp-62221cb3e2d60e378b5a6f68.jpg
white-faeces-disease-in-shrimp-62221cb3e2d60e378b5a6f68.jpg

Metode diagnosa: melihat tanda-tanda yang muncul dan dapat diklarifikasi dengan membawa sampel udang ke laboratorium untuk dilakukan uji menggunakan metode PCR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun