Mohon tunggu...
Mahadharu Ashifaati Ashfan
Mahadharu Ashifaati Ashfan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Meski kita tidak bertatap muka, namun dalam puisi selamanya kita berjumpa. Follow agar tidak ketinggalan tulisan tulisan lainnya ya 😀

Selanjutnya

Tutup

Money

Permasalahan Budidaya Udang Vaname di Probolinggo

4 Maret 2022   21:17 Diperbarui: 5 Maret 2022   19:12 4851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Solusi yang perlu dilakukan Pembudidaya Udang di Probolinggo

Berangkat dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas, saya yang juga sebagai pembudidaya ingin memberikan sedikit solusi yang harapannya bisa bermanfaat untuk seluruh pembudidaya udang dan mengembalikan khittah Indonesia sebagai pengekspor udang terbesar di dunia. Maka dari itu, saya akan mencoba memberikan analisis terhadap permasalahan tersebut. 

          1. Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati.

Penyakit adalah hal yang paling merugikan bagi pembudidaya udang vaname. Udang yang terjangkit penyakit juga turun harga jualnya di pasar karena biasanya turut menurunkan kualitas udang. Selain itu, udang yang sakit nafsu makannya turun sehingga pakan yang diberikan dapat terbuang sia sia di kolam. Maka dari itu ada beberapa cara untuk melakukan pencegahan udang terserang penyakit :

  • Menerapkan Biosecurity 

Menjadi bagian penting dalam pengelolaan tambak udang, meliputi pencegahan masuknya pathogen dari luar dan memberikan penanganan jika terjadi penyakit ditambak. Biosecurity mencakup semua tahap pengelolaan tambak udang dari mulai persiapan lahan, persiapan air, penebaran benur, pemeliharaan, penanganan limbah, dan panen

  • Memilih Pakan Yang Berkualitas

Pakan yang diberikan untuk udang harus dijaga kualitas nilai gizi dan terbebas dari kontaminasi penyakit. Terkadang ada pakan yang menyebabkan penyakit berak putih dll pada saat ingin mengganti ukuran pakan dengan dioplos dengan pakan ukuran sebelumnya.

  • Pemberian Suplemen dan Probiotik

Suplemen tambahan dapat diberikan bersamaan pakan dengan dosis yang terukur (tergantung dengan jenis suplemen) terutama yang mengandung karotenoid, beta karoten, vitamin C, astaxanthin karena terbukti meningkatkan imunitas. Dan juga penggunaan probiotik akan membantu ekosistem dalam sirkulasi nutrient agar sampah organic tidak menumpuk terutama di sedimen kolam.

            Ketika sudah melakukan pencegahan, tetapi masih terserang penyakit langkah selanjutnya adalah pengobatan. Apabila udang sudah terkena penyakit maka sebenarnya cara yang paling ampuh dengan memberikan antibiotic atau vaksin. Tetapi antibiotic telah dilarang penggunaannya karena dikhawatirkan membahayakan lingkungan. Sampai saat ini masih belum ada cara penyembuhan yang paling efektif. Salah satu alternative terbaik adalah pencegahan.

  • Penyakit AHPND

ahpnd-courtesy-dr-loc-tran-62221bb5317949455e3578b4.png
ahpnd-courtesy-dr-loc-tran-62221bb5317949455e3578b4.png

Tanda-tanda klinis: udang yang mengalami penyakit AHPND menunjukkan kosongnya saluran pencernaan dan hepatopankreas berwarna pucat dan mengecil, kulit menjadi lunak, dan bintik hitam pada hepatopankreas. Kematian dapat terjadi pada hari ke-10 setelah tebar dan udang yang lemas tenggelam didasar kolam.

Pencegahan: treatmen air sebelum masuk kolam budidaya, penggunaan benur SPF, manajemen budidaya yang baik dengan menjaga kualitas air tetap stabil tidak terjadi perubahan secara mendadak, mengurangi ukuran kolam untuk mempermudah pengelolaan, menambah aerasi untuk meningkatkan kapasitas energi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun