Berikut karakteristik yang dibangun oleh Meikarta sebagai kota maju yang mandiri :Â
1. Infrastruktur : Infrastruktur yang komprehensif, termasuk jaringan jalan, angkutan umum, dan sistem utilitas mutakhir, direncanakan untuk Meikarta. Mobilitas dan aksesibilitas penduduk harus dijaga dengan baik, dan perekonomian daerah akan selalu didukung.
2. Pusat perdagangan dan bisnis berlangsung : Meikarta diperkirakan akan berkembang menjadi pusat komersial dan perdagangan yang signifikan. Kompleks perkantoran kontemporer, pusat perbelanjaan, dan fasilitas komersial lainnya sedang dibangun sebagai bagian dari proyek ini. Tujuannya adalah untuk menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja bagi penduduk setempat.
3. Tempat Huni : Proyek residensial untuk berbagai jenis properti, mulai dari rumah susun hingga rumah tapak, juga merupakan bagian dari proyek Meikarta. Tujuannya adalah untuk menawarkan lingkungan yang nyaman dan menarik bagi penduduk kota untuk hidup.
4. Tempat Pusat Pendidikan : Meikarta diharapkan dapat menawarkan fasilitas pelatihan terbaik selain sekolah dasar, sekolah menengah, dan lembaga pendidikan menengah atas. Hal ini dimaksudkan untuk membuka akses terhadap pendidikan yang berkualitas dan membantu pertumbuhan potensi penduduk.
5. Pusat Kesehatan : Infrastruktur medis yang kuat, termasuk rumah sakit, klinik, dan layanan lainnya, juga direncanakan untuk Meikarta. Tujuannya adalah untuk memberikan perawatan kesehatan yang memadai bagi mereka yang tinggal di kota dan sekitarnya.
        Proyek Meikarta mengalami beberapa masalah dan kesulitan selam pengembangannya, seperti yang telah diberitakan. Masyarakat dan pihak terkait lainnya akan terus mencermati dan mengamati perkembangan Meikarta dari waktu ke waktu untuk melihat bagaimana perkembangannya dan apa pengaruhnya bagi daerah. Keterkaitan pengembang dengan lingkungan sekitar juga dipengaruhi oleh kontroversi seputar proyek Meikarta. Ada tuduhan bahwa pengembang proyek gagal mempertimbangkan keinginan dan persyaratan lingkungan dan pemilik tanah yang dibayar rendah yang terkena dampaknya. Berbagai organisasi masyarakat memprotes dan akibatnya terjadi ketegangan.
        Publik menyadari adanya ketidakstabilan antara manajemen Meikarta dan pelanggan. 131 pelanggan Meikarta yang juga tergabung dalam Persatuan Masyarakat Peduli Konsumen Meikarta (PKPKM) akhirnya mendapatkan haknya pada 21 Maret 2023. Hal ini dikarenakan Andre Rosiade, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, mengatakan nasabah dapat menggunakan haknya melalui refund dana dan penitipan jual unitnya.
        Pemerintah juga aktif mengambil tindakan dalam kasus Meikarta. KPK dan BPK adalah dua lembaga pemerintah yang melihat dan mengawasi proyek ini. Pemerintah juga sedang mengkaji perizinan yang telah dikeluarkan saat ini. Selain itu, sejumlah upaya hukum dilakukan, termasuk penahanan banyak orang yang diduga terlibat korupsi. Ternyata upaya komunitas dalam menjalin kerja sama berkomunikasi memberikan hasil yang memuaskan, melalui pelaporan para konsumen Meikarta kepada DPR terkait janji pembangunan unit Apartemen sederet Anggota DPR pun bergerak cepat untuk melaksanakan fungsi pengawasan.Â
        Kasus Meikarta menyoroti berbagai masalah perencanaan pembangunan real estat besar di Indonesia, termasuk masalah lisensi, klaim korupsi, dampak lingkungan, dan interaksi pengembang dengan masyarakat. Kejadian ini mendapat perhatian media dan berfungsi sebagai pengingat akan nilai kejujuran, keandalan, dan keberlanjutan dalam penciptaan proyek-proyek besar.
        Proyek Meikarta pertama kali menarik minat banyak orang karena potensi luar biasa yang diwakilinya. Proyek ini diantisipasi untuk menciptakan lapangan kerja, memperkuat ekonomi lokal, dan berfungsi sebagai pusat bisnis kontemporer dan aktivitas perumahan. Proyek ini, bagaimanapun, mengalami berbagai masalah dan kesulitan dari waktu ke waktu. Selain masalah perizinan dan tuduhan korupsi, proyek Meikarta memiliki kesulitan lain seperti masalah infrastruktur dan lingkungan. Kekhawatiran mengenai efek proyek ini terhadap lingkungan, khususnya kelangsungan kualitas air tanah dan udara, telah dikemukakan oleh sejumlah pemangku kepentingan. Selain itu, diperkirakan infrastruktur di sekitar proyek tidak akan mampu mendukung jumlah penduduk dan aktivitas yang besar.
