Mohon tunggu...
mad yusup
mad yusup Mohon Tunggu... Full Time Blogger - menggemari nulis, membaca, serta menggambar

tinggal di kota hujan sejak lahir hingga kini menginjak usia kepala lima

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Darah Biru

11 November 2023   21:56 Diperbarui: 11 November 2023   22:00 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka, tak mengherankan begitu muncul dan terpilih seseorang yang tak sesuai dengan mitos-mitos arketipe yang masih menyelubungi  alam bawah sadar kita, maka berhamburanlah cibiran pedas dan cemoohan dari sebagian saudara-saudara kita. Planga-plongo lah, tidak cerdas lah, dungu lah. Dan lain sebagainya.

Dia, seperti Ken Angrok dari yang bukan siapa-siapa itu akhirnya bak rising star yang melesat begitu cepat. Menjadi elit baru yang diperhitungkan. Pemimpin idola dan panutan. Lewat kesederhanaannya yang tak berjarak dengan orang-orang kecil. Dia tak sekedar tampil sederhana, melainkan kesederhanaan itu sendiri.

Bahkan ada yang terang-terangan menjadikan namanya semacam 'isme baru'. Laiknya Kemalisme di Turki. Entahlah. Yang jelas, dia memiliki para pengikut yang fanatiknya menyeimbangi militansi mereka yang anggota partai dan ormas.

Sayangnya, menjelang akhir kekuasaan dengan menyandang predikat tingkat kepuasan tertinggi (approval rate) menurut hasil survey itu kini malah menuai kontroversi.

Apakah kekuasaan telah melenakan alam bawah sadarnya? Hingga dia pun terperangkap dalam mitos arketipe yang dahulu menjadi peluru para pembecinya?

Entah siapa mempengaruhi siapa? Siapa yang memanfaatkan siapa? Yang pasti kini namanya telah menjadi wangsa baru. Trah darah biru baru. Yang sejajar dengan para trah darah biru lainnya di jagat perpolitikan modern Indonesia. Dengan segala privilege yang dimilikinya. 

Bogor, 11 November 2023     

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun