Sang legenda sendiri saat ini menangani Internazionale. Namun, warisan skuadnya dimanfaatkan dengan baik oleh penggantinya, yakni Maurizio Sarri. Selain mampu menjadi batu sandungan klub-klub papan atas, Lazio bahkan berhasil finis di posisi ke-2 di musim lalu di bawah Napoli, meskipun terpaut 16 poin dari pemuncak klasemen. Dengan demikian, musim ini mereka mendapat kesempatan tampil di Liga Champions. Lazio sendiri tergabung bersama dengan Atletico Madrid, Feyenoord, dan Glasgow Celtic di Grup E, grup yang notabene sulit diprediksi karena masing-masing kontestan punya kemampuan berimbang.
Sayangnya, Lazio mengalami start yang kurang bagus di awal musim 2023/2024, mengalami 2 kekalahan dan 1 kemenangan. Performa mereka nampak kurang meyakinkan. Meskipun begitu, Aziz mengaku tidak risau dengan keadaan mereka saat ini, mewajarkan permulaan yang kurang bagus bagi Elang Ibu Kota. “Lazio itu biasanya awal-awal emang agak lama startnya. Baru nanti biasanya pertengahan musim atau akhir musim ngebut. Musim lalu juga begitu, baru kenceng pas di akhir,” tutur Aziz. Menurutnya, sistem permainan Sarri membutuhkan waktu sebelum akhirnya bisa diterapkan dengan baik oleh pemain.
Dengan keadaan saat ini, Aziz berharap bahwa musim ini, Lazio bisa melaju jauh di Liga Champions, dan kembali membawa pulang Scudetto ke kota Roma. “Sekarang gue percaya Sarri bisa bawa Lazio jadi juara Serie A,” tutup Aziz. Tidak menutup kemungkinan juga Serie A bisa kembali ke puncak kejayaan di mana banyak klub yang berpeluang meraih Scudetto. The Magnificent Seven yang sempat menjadi salah satu kiblat sepak bola dunia, bisa terwujud kembali dengan meningkatnya kompetisi di Italia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H