Mohon tunggu...
Nurmadani
Nurmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Santri Aktif Pondok Pesantren Darul Falah , Mahasiswa STIS Darul Falah Bondowoso𝗦𝗮𝗻𝘁𝗿𝗶 𝗔𝗸𝘁𝗶𝗳 𝗣𝗼𝗻𝗱𝗼𝗸 𝗣𝗲𝘀𝗮𝗻𝘁𝗿𝗲𝗻 𝗗𝗮𝗿𝘂𝗹 𝗙𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗕𝗼𝗻𝗱𝗼𝘄𝗼𝘀𝗼 , 𝗠𝗮𝗵𝗮𝘀𝗶𝘀𝘄𝗮 𝗦𝗧𝗜𝗦 𝗗𝗮𝗿𝘂𝗹 𝗙𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗕𝗼𝗻𝗱𝗼𝘄𝗼𝘀𝗼

Lebih senang menulis dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pernikahan Beda Agama, Tren dan Tantangan di Indonesia

30 Juni 2024   13:57 Diperbarui: 30 Juni 2024   13:59 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nurmadani Penulis Aktif Kompasiana

2. Stigma Sosial: 

         Pernikahan beda agama seringkali masih dianggap tabu di beberapa komunitas, sehingga pasangan mungkin menghadapi stigma dan diskriminasi.

3. Integrasi Agama dalam Kehidupan Sehari-hari: 

          Pasangan harus menemukan cara untuk mengintegrasikan praktik dan keyakinan agama masing-masing dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam membesarkan anak.

          Pernikahan beda agama di Indonesia adalah fenomena yang terus berkembang dengan dinamika yang kompleks. Meskipun menghadapi banyak tantangan, baik dari segi hukum maupun sosial, semakin banyak pasangan yang memilih untuk mengutamakan cinta dan kesetaraan dalam hubungan mereka. Untuk mendukung tren ini, diperlukan pemahaman dan toleransi yang lebih besar dari masyarakat, serta reformasi hukum yang dapat mengakomodasi perbedaan dan keanekaragaman dalam praktik pernikahan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun