Meskipun kelihatannya anak muda ingin mandiri, namun sejatinya mereka masih membutuhkan perhatian dari orang-orang terdekat supaya mereka tidak merasakan bahwa tidak ada yg mencintai mereka. Mereka juga sebenarnya tidak butuh dinasehati akan tetapi mereka hanya butuh pendengar saja sehingga bisa membuat mereka merasa lega. Bila mereka membutuhkan sarah, barulah kita memberikan saran kepada mereka.
3. Jangan memberinya label negatif
Perilaku anak muda sering menyimpang dan membuat kita memberikan label negatif terhadap mereka, Sehingga membuat penilaian mereka terhadap kita menjadi negatif juga. Sikap dan penilaian negatif kita yang akhirnya membuat mereka enggan dan tidak terbuka kepada kita, karena takut akan dinilai buruk, bukan solusinya.
4. Menemaninya untuk mendapatkan pertolongan dari ahli psikolog
Apabila prilaku self harm terlihat semakin memburuk, maka segeralah bawa mereka untuk konsul ke psikolog maupun psikiater agar dapat ditangani lebih lanjut, sehingga cepat teratasi.
5. Sekolahan dan komunitasÂ
Nah disini sekolahan maupun komunitas di masyarakat perlu memberi edukasi dan penyuluhan kepada remaja megenai kesahatan mental, khususnya mengenai self harm, sehingga membuka wawasan anak muda mengenal apa itu self harm serta bagaimana pencegahan dan penyembuhannya. Dengan begitu diharapkan angka kasus self harm di kalangan anak muda berkurang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI