Mohon tunggu...
M Brilliant
M Brilliant Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Writing is one of my passions

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kreativitas Media dan Tantangan Konten Otomatis

17 Oktober 2022   09:33 Diperbarui: 17 Oktober 2022   09:40 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source image: Shutterstock

Salah satu contohnya adalah TikTok. Pada aplikasi TikTok, tersedia fitur filter dan terdapat konten otomatis, dimana semua kiriman atau postingan dapat menjangkau secara luas penggunanya. TikTok salah satu aplikasi media sosial yang sangat bebas mengunggah hal apa saja, tidak ada batasan umur untuk menggunakan aplikasi ini. Bahkan kiriman yang sama sekali tidak berhubungan dengan akun kita, dapat muncul pada beranda kita begitu saja. Karena tidak ada batasan dalam mengunggah kiriman, pengguna TikTok mengirimkan beragam konten, seperti berita, pengetahuan, lifestyle, kreativitas bahkan hal dewasa dan berita hoax. Begitu mudah tersebar dan dapat berdampak buruk jika konten yang dibagikan tidak benar, vulgar dan toxic (beracun). Bayangkan saja, jika kiriman yang muncul pada beranda kita tidak sesuai umur kita (hal vulgar, konten dewasa) dan ditonton oleh anak di bawah umur, maka hal itu dapat merusak pikiran sejak dini.

Adapula pengguna yang membagikan konten berbahaya, seperti video kekejaman dan challenge (tantangan) berbahaya.
Seperti berita yang pernah saya dapatkan, ada challenge memakan banyak obat-obatan. Saya tidak mengingat nama challenge itu, namun challenge itu telah merenggut nyawa seorang remaja. Hal ini membuktikan bahwa konten otomatis tidak dapat memberikan peringatan dini kepada pengguna (penonton) sebelum menerima konten video.

Seperti yang dilansir beritasatu.com dengan judul “TikTok dibanjiri kekerasan dan informasi bohong perang Ukraina”. Media beritasatu.com menyebutkan bahwa video perang Ukraina di TikTok pada dasarnya menghadapi sejumlah besar informasi yang menyesatkan dan terdistorsi yang telah lama mengganggu jejaring sosial dan situs video yang lebih matang, seperti YouTube, Facebook, dan Instagram.

Pada laman change.org, Agustiawan Imron membuat petisi berjudul "Blokir Aplikasi Tik Tok". "Semakin lama, aplikasi tiktok lebih terlihat sebagai aplikasi untuk menyalurkan kebodohan banyak kalangan. Contohnya: Video tiktok anak-anak yang joget (maaf) dan bahkan sampai ke video pornografi. Bahkan yang terbaru adalah tiktok menjadikan ibadah sebagai alat hiburan," tulisnya dalam penjelasan petisi tersebut.

Hal seperti ini belum mampu diatasi oleh konten otomatis. Konten otomatis belum mampu menyaring manakah informasi yang benar dan berguna dan manakah informasi yang salah dan bohong. Selain itu, konten otomatis belum dapat menyaring (memfilter) komentar-komentar buruk, jahat dan berisi informasi bohong (hoax). Itu sebabnya, pada media sosial masih banyak ditemukan kata-kata jahat, hinaan atau yang disebut Cyber Bullying.


Cyber bullying (perundungan siber) adalah kata-kata kasar, meledek, menghina, ejekan dan jahat yang ditujukan pada seseorang. Konten otomatis masih belum mampu mengatasi hal seperti ini.

Nah, dengan demikian, konten otomatis masih memiliki beberapa kekurangan. Ketidak-mampuan menyaring informasi bohong (hoax), cyber bullying, konten-konten buruk serta tidak ada peringatan dini (peringatan batasan usia) dalam konten menjadi tantangan bagi konten otomatis. Ditambah, fitur yang telah disediakan masih terbatas sehingga pengguna maupun content creator hanya dapat menggunakan fitur yang tersedia saja.

Dapat disimpulkan bahwa kreativitas media berperan besar dalam pembuatan sebuah konten. Kekreatifan dalam pembuatan konten akan menambah keunikan dan ciri khas tertentu yang dapat membuat viewers tertarik dan setia berlangganan. Konten otomatis juga menjadi pilihan terbaik dalam kreativitas media untuk pembuatan konten.

Namun perlu diingat, bahwa setiap hal memiliki kekurangan. Begitu juga dengan konten otomatis. Perlu diperhatikan dan dipertimbangkan apa dampak positif dan negatif dari konten yang akan dibuat. Dan kreativitas seperti apa yang akan ditambahkan dalam konten otomatis tersebut.

Demikian ulasan singkat tentang kreativitas media dan tantangan konten otomatis.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun