Bersamaan dengan itu, kreativitas media juga berhubungan dengan konten otomatis. Seperti apa itu?
Membuat konten bukanlah hal mudah. Membutuhkan ide dan ketekunan dalam membuat konten terbaik. Agar dapat menarik perhatian dari viewers (penonton). Tidak jarang, content creator (pembuat konten) mengalami kegagalan dalam membuat konten, sehingga viewers tidak tertarik untuk melihat konten tersebut.
Bahkan adapula content creator yang sudah membuat banyak konten, namun tidak juga mendapatkan target yang diharapkan. Selain itu, seorang content creator berusaha membuat konten dengan keunikan tersendiri melalui kreativitasnya dalam media. Untuk menjangkau target viewers, banyak content creator menggunakan konten otomatis.
Menurut pandangan saya, konten otomatis adalah ketersediaan fitur dan pengaturan otomatis. Seperti di Instagram. Instagram menyediakan beberapa fitur filter, dashboard (dasbor) untuk content creator (konten kreator), dan cara untuk meningkatkan jangkauan dan pengawasan terhadap pemirsa.
Nah, kreativitas media sangat dibutuhkan dalam pembuatan konten otomatis. Mengapa?
Dengan menambahkan kreativitas dalam konten akan sangat berguna dalam menarik perhatian viewers dan juga minat mereka untuk setia berlangganan. Kreativitas media sudah seharusnya ditambahkan dalam konten otomatis. Hanya, perlu diperhatikan bahwa kreativitas tersebut harus selaras dengan minat dan kesukaan penonton. Contohnya jika ingin membuat konten mengenai cat rumah, maka kekreatifan yang ditambahkan juga harus berhubungan dengan cat rumah. Dan bukan bertentangan dengan cat rumah. Dengan begitu, kreativitas tidak menjadi sia-sia dan isi konten dapat tepat sasaran dan memenuhi target yang diinginkan.
Dari banyaknya manfaat yang diberikan oleh konten, kita juga harus bijak dalam menggunakannya. Jika tidak, akan memberikan dampak negatif untuk diri kita sendiri. Meskipun begitu, tidak dapat dipungkiri kalau konten media sosial juga banyak mengandung hal buruk, beracun atau toxic yang dapat membuat kita risih atau tidak nyaman dan tidak aman.
Inilah tantangan bagi konten otomatis. Lalu, apa saja tantangannya?
Tantangan Konten Otomatis
Konten otomatis memang bekerja secara otomat atau bekerja sendiri. Dengan sendirinya akan membagikan dan menyalurkan konten tanpa harus diatur oleh manusia secara manual lagi. Konten otomatis dapat digunakan secara bebas, tidak peduli tua dan muda, konten otomatis dapat digunakan oleh segala kalangan. Hal ini akan dapat berdampak buruk jika disalahgunakan. Konten otomatis tidak dapat membatasi akses penyalurannya. Karena, tujuan dari konten otomatis adalah memberi kemudahan, penyaluran secara luas dan kepuasan bagi pengguna konten maupun content creator (pembuat konten). Konten otomatis akan membagikan apapun yang telah ditetapkan dan diatur oleh manusia.
Konten otomatis sering disamakan dengan auto ads (iklan otomatis), karena kedua hal ini bekerja secara otomatis tanpa harus diatur manual. Dan menurut saya, perbedaan konten otomatis dan auto ads terdapat pada isinya. Konten otomatis lebih kepada orang (manusia) sedangkan iklan otomatis lebih kepada produk atau benda. Dan konten otomatis lebih kepada ketersediaan fitur dan pengaturan, sedangkan auto ads adalah periklanan otomatis yang bertujuan menjangkau pemirsa dan pasar global.