Imperealisme dalam artian bahasa indonesia " imperialisme/ im.pe.ri.a.lis.me/ [3]/imprialisme/ sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar; maksud dari pernyataan ini jelas bahwa tujuan dari berpolitik imperealisme adalah hanya untuk kepentingan negara dan tujuan negara itu sendiri. sedangkan negara yang lain mengalami dampaknya seperti kekurangan seperti  kekayaan alam yang menjadi tujuan utama dan dampaknya negara tersebut mengalami kelemahan akibat penindasan tersebut. Â
       Dari pengertian diatas dapat dipamahi bahwa imperealisme merupakan suatu bidang politik yang tidak bisa di biarkan dalam kehiduapan negara indonesia. Hal itu tidak bisa ditangani maka kekayaan yang sudah ada di tanah indonesia ini akan menjadi sasaran yang paling utama bagi kaum kolonisme. Sebab hal itu sudah menjadi nyata dalam kehidupan indonesia dari sejak zaman klasik sampai pada zaman yang sudah berkembang ini. Sebelum kita membahas pada masalah poko mengenai politik imperealisme ini penulis ingin memperkenalkan secara singkat tokoh yang menangtang adanya imperealisme ini. Salah satuh tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah islam dalam pandangannya mengenai politik imperealisme ini berikut perkenalan singkat.Â
 Â
 Â
2.1. Imperealisme Menurut Para Ahli.Â
 Â
- Henry prat Fairchild (1977:150).
             Â
      Definisi Imperialisme menurut Henry Pratt Fairchild adalah kebijakan dan praktek perluasan suatu negaera kepada negara lain yang dilakukan dengan mencaplok wilayah yang berbatasan dengan negara tersebut dengan cara paksa atau dengan cara mengambil daerah-daerah jajahan, tanah jajahan dan daearah perlindungan yang dimiliki oleh negara lain.  [4]Â
B ) Alan Bullock, (1986 : 409).Â
 Â
      Pengertian Imperialisme - Kata Imperialisme mulai dikenal pada pertengahan abad ke-19. Imperialisme berasal dari kata latin yaitu imperium yang berarti mengomandani atau kekuasaan tertinggi. Imperialisme adalah perluasan kekuasaan suatu negara melalui pencaplokan, biasanya melalui penaklulan terhadap wilayah lain (Alan Bullock, 1986 : 409). [5]Â