Mohon tunggu...
Made Dike Julianitakasih I
Made Dike Julianitakasih I Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Made Dike Julianitakasih Ilyasa. Pegiat Komunitas Ruang Imajinasi Sastra IMM FAI UMY. Pernah Meraih Juara Penulisan Cerpen Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional (PEKSIMINAS) Kemdikbud

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerpen "Spasi"

10 Mei 2023   06:52 Diperbarui: 16 Mei 2023   19:12 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber Pribadi

Aku akan selalu menunggu kepulanganmu di bawah kaki langit yang sama."

Theo terdiam.

Mega bersiah, semestra raya bersua. Angin berbisik mendendang tembang cinta, sama bisingnya dengan suara nasib manusia. Perpisahan itu tidak meninggalkan secercah penyesalan. Kami sama percaya, pendahuluan senantiasa berlanggaran dengan epilog. Dunia jauh lebih adil dari yang kebanyakan orang kira.

Tanpa perlu kata di cakrawala aksara.

**

Pria itu melepas helm full face-nya, menatap kedua insan di perbatasan lini antara laut dan bumantara. Senyum takzim tak tertanggal dari bibir.

"Aku harap kamu menyadarinya, bahwa yang kamu cintai... tidak pernah aku."

Bahwa eksistensi Abhimanggala semata ekspektasi wanita tersebut kepada suaminya. Segala rasa, semua tatap, setiap laku Resia terhadap Abhi sesungguhnya menyandarkan harapan wanita itu untuk satu orang. Semesta memanjatkan novena. Intensinya terwujud.

Dari jauh, Abhi memperhatikan spasi yang dahulu berekspansi kini mulai berdekadensi, meminimalisir jaraknya menjadi suatu padanan sajak yang pas. Dua individu di sana serupa terma satu dengan terma lainnya yang disatukan oleh spasi. Tanpa spasi, kata-kata tersebut memang bercerita, tetapi tidak lagi bermakna karena tak terbaca. Spasi itu akan tetap ada untuk meriakkan prosa transenden di mahligai kehidupan, menahbiskan kedigdayaan primordial.

Dan tanpa sepengetahuan siapa pun, malam itu, Theo memimpikan hal yang sama dengan Resia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun