Mohon tunggu...
little fufu
little fufu Mohon Tunggu... Jurnalis - Pembelajar aktif

manusia freedom yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengusir Insecure, Sang Penghuni Bilik

21 September 2020   04:23 Diperbarui: 21 September 2020   15:05 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ishaan (taarezameenpar2007.blogspot.com)

"Apa yang kita lihat, kita rasakan

Apa yang tidak kita lihat, tidak kita rasakan.

Namun terkadang, apa yang kita lihat, sebenarnya tidak ada

Dan apa yang sebenarnya tidak kita lihat, sebenarnya ada."

Taare Zameen par (2007)

Insecure merasa terancam dan ketakutan. Pemilik bilik tersebut terasa seperti menggertak Insecure. Tidak selang berapa lama, pemilik bilik itu pun kembali menghampiri Insecure.

Semakin dekat, langkah Sang pemilik bilik tersebut semakin terdengar begitu jelas, membuat insecure yang sedang beristirahat dengan tenang merasa terganggu. "Setiap anak adalah bintang!", ucap pemilik bilik sembari mengetuk pintu secara kuat.

Ucapan tersebut diucapkan berulang-ulang sebanyak tiga kali, seperti mantra saja bukan? Melihat pintu bilik itu terbuka,  memberhentikan Sang pemilik bilik untuk bermantra. Insecure sudah tahu pasti, maksud dari Sang pemilik bilik tersebut.

Iya, Ia ingin mengusirnya dari biliknya yang sudah disewakan . Insecure pun akhir-akhir itu juga merasa bilik yang di huninya selama beberapa tahun tersebut berubah menjadi tempat yang dipenuhi kobaran yang sebenarnya itu hanyalah fatamorgana, yang nampak begitu nyata. 

Singkat cerita, Insecure pun menuruti permintaan Sang pemilik bilik untuk mengosongkan bilik tersebut. Namun, sebelum Insecure benar-benar meninggalkan hunian tersebut, Insecure berencana untuk mencari tahu latar belakang dari fenomena yang baru saja ditemuinya selama bertahun-tahun bersemayam di hunian tersebut.

Dengan mengendap-endap, Insecure mencoba memonitori apa yang sedang pemilik bilik itu lakukan. Rupa-rupanya, Sang pemilik bilik tersebut sedang menghayati setiap scene yang disuguhkan oleh sang sutradara and the gank.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun