Mohon tunggu...
Old Imp
Old Imp Mohon Tunggu... Administrasi - Penyeimbang

Urlicht

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sel-sel Kelabu Eggi dan Matematika Trinitas

12 Oktober 2017   16:56 Diperbarui: 12 Oktober 2017   17:13 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Om Eggi membuat heboh. Beliau dengan gagah berani menyatakan bahwa hanya Islam yang cocok dengan sila pertama Pancasila. Saya tidak akan membahas omongan Om Eggi tentang agama lain selain agama yang saya pahami yaitu Kristen. Menurut Om Eggi konsep Trinitas tidak sesuai dengan Pancasila. Jadi jikalau Perpu Ormas berlaku maka agama saya ini harus dibubarkan. 

Apakah saya kaget? Ya dan Tidak. Tidak karena Om Eggi jelas bukan orang pertama dan bukan pula orang satu-satunya yang salah paham tentang konsep Trinitas dan sila Pertama Pancasila. Ya karena Om Eggi menyatakan agama saya harus dibubarkan sebagaimana ormas dibubarkan. Sejak kapan Agama sama dengan Ormas, Om? 

Saya tidak hendak menjelek-jelekan Om Eggi. Saya yakin Eggi orang berpendidikan dan punya IQ tinggi. Mustahil bisa jadi advokat kalau IQ nya jeblok. Hanya saja konsep Trinitas memang super sulit kalau tidak bisa dibilang mustahil untuk dipahami bahkan oleh orang Kristen sendiri. Apalagi Om Eggi bukan Kristen dan tidak pernah pelajari teologi Kristen. Namun jika Om Eggi pernah mengecap bangku sekolah setidaknya pernah pelajari ilmu Matematika bukan. Lha kok malah Matematika?

Jika anda pernah sekolah dan belajar Matematika maka di suatu tingkat tertentu anda akan berhadapan dengan simbol simbol tak terhingga. Melalui symbol inilah saya mengajak saudara memahami konsep trinitas dalam Kekristenan.

Kesalah Om Eggi adalah memperlakukan "tak terhingga" sebagai sebuah bilangan padahal "tak terhingga" bukan bilangan.

Saya coba simulasikan apa yang terjadi terhadap sel-sel kelabu Om Eggi ketika beliau mengeluarkan pernyataan kontroversialnya.

Dalam otak Om Eggi kira-kira begini: Esa = 1, Tuhan = 1 maka 1 = 1 ..... (1)

Trinitas = Allah Bapa = 1 + Allah Anak = 1 + Allah Roh = 1 = 3 maka 3 "tidak sama dengan" 1 ..... (2).

Nah nah nah disitu letak hubungan arus pendek dalam otak Om Eggi. 

Jika saja Om Eggi tidak bolos saat pelajaran Matematika dulu dia seharusnya paham operasi matematika "tak terhingga" berikut ini.

"tak terhingga" + a = "tak terhingga" , jika a tidak sama dengan -"tak terhingga"

"tak terhingga" + "tak terhingga" = "tak terhingga"

"tak terhingga" x a = "tak terhingga" (jika a>0)

"tak terhingga" x "tak terhingga" = "tak terhingga"

"tak terhingga" - "tak terhingga" = ??? (tidak dapat ditentukan)

"tak terhingga"/ "tak terhingga" = ??? (tidak dapat ditentukan)

Cukup sekian dulu sebelum otakku meleleh dan keluar dari hidungku seperti ingus.

Jika sudah paham konsep diatas selangkah lagi Om Eggi akan paham Trinitas tidak bertentangan dengan Pancasila. 

Yang perlu dilakukan adalah ubah pengertian Tuhan yang Maha Esa = 1 menjadi Tuhan yang Maha Esa = "tak terhingga". Iya dong bro, mengapa Tuhan hendak kau batasi dengan  angka 1??? Tuhan itu Mahabesar, Apa itu Maha besar? Bayangkan sebuah  bilangan yang super-duper besar, katakanlah Googolplexian (10^10^10^100). Seberapa besar Googolplexian ini? Ibaratnya begini: jikalau anda dapat menuliskan angka nol pada setiap atom untuk menuliskan angka Googolplexian ini maka seluruh jumlah atom di seluruh jagad raya ini masih kurang. Lalu apakah googolplexian ini Mahabesar? Tidak! Googolplexian ini masih ada batasnya sedangkan "tak terhingga" tidak terbatas, TAK TERHINGGA.

Jadi akan lebih mudah dimengerti jika konsep Trinitas didefinisikan sebagai: 

Allah Bapa = "tak terhingga"

Allah Anak = "tak terhingga"

Allah Roh = "tak terhingga"

"tak terhingga"+ "tak terhingga" + "tak terhingga" = "tak terhingga" ... (3).

Atau "tak terhingga" x "tak terhingga" x "tak terhingga" ="tak terhingga"

Asal jangan:

"tak terhingga"- "tak terhingga"-"tak terhingga" = ??? atau "tak terhingga"/"tak terhingga"/"tak terhingga"= ??? karena hasilnya tidak dapat ditentukan.

Persamaan (1), (2) dan (3) sama-sama benar dalam operasi matematika. Sekarang tergantung bagaimana saudara mau memahami konsep Tuhan. Apakah Tuhan mau di batasi sebagai bilangan atau Tuhan dipahami dengan konsep tak terhingga, Mahabesar, yang tak berawal dan tak berakhir. Selamat menemukan Tuhan lewat Matematika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun