Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Badai Cinta Melukai Jiwa

30 November 2022   11:21 Diperbarui: 1 Desember 2022   02:07 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badai Cinta Melukai Jiwa

Oleh: M. Abd. Rahim

***

Baca juga: Jiwa-jiwa Penggerak

Saat pulang dari rumah Irine, Aku lemah lunglai. Dadaku sesak, mataku nanar. Di perjalanan pulang melawati lorong-lorong sepi. Aku berusaha melawan malam yang kian sunyi menyayat hati. Aku terluka karena cinta, cinta yang tidak direstui oleh orang tua.

"Dit, kenapa?" Tanya ibuku

"Apa ada masalah dengan Irine?"

Aku diam, 

"Aku harus melewati ini semua dengan lapang dada. Aku harus ikhlas menerima kenyataan. Cinta boleh putus di jalan, tapi sekolahku jangan. Aku harus semangat tanpa cinta, aku harus sukses tanpa dia!" Kataku dalam hati

Badai Cinta ini, melemahkan jiwaku. Memporakpondakan jiwa, cita-cita dan harapanku. 

"Apakah aku harus meninggalkan dunia remajaku, meninggalkan kupu-kupu indah menghiasi taman hati. Sungguh, sayap-sayapku telah putus, ingin terbang di angkasa cinta dan cita yang lebih tinggi, tapi tubuhku lemah lunglai"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun