Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Guruku Adalah Obat Hatiku

18 November 2022   15:46 Diperbarui: 20 November 2022   06:16 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maafin Umi ya!"

Aku manggut dan bersedih belum bisa menerima kenyataan. "Hatiku mulai terluka, hatiku akan hampa tanpa Dea!" Bisikku dalam hati

Umi Romlah mencoba bangkit dari tempat tidurnya. "Bu Nur, terimakasih atas bantuannya waktu dulu, kalau tidak ada kamu Dea tak ada di dunia ini" Katanya sambil duduk

"Waktu dulu, Abah sudah mencari susu formula kemana-mana, di toko bayi, dan di toko-toko lain sudah tutup." Umi Romlah menjelaskan

"Terimakasih sudah menolong keluarga kami."

"Ya sama-sama Umi, maafkan saya bila ada salah." Balas Ibuku

***

Setelah keluarga pak Haji Nasrul pulang dari gubuk kami. Malam itu sebelum tidur, aku salat isya lebih dulu, pikiranku terganggu, hatiku gelisah. "Tidak menyangka saja bahwa Dea adalah saudaraku sendiri. Ya Allah, tolonglah aku!" Do'aku sambil memandang langit-langit kamar. Semakin aku khusuk dalam doa, bayangan Dea semakin mengikutiku. Aku mencoba membaca kitab suci beberapa lembar, tapi air mataku semakin mengalir membasahi hati. Wajah Dea semakin dilupakan, semakin menjelma indah kerinduan.

"Dit, belum tidur!" Ibuku memasuki kamarku menasihatiku dan mencoba menenangkan keadaanku. Membaca kitab suci kusudahi, Ibu keluar, aku berusaha untuk memejamkan mata. Kubaca Do'a sebelum tidur dan membaca Basmamalah 21 kali, juga belum bisa tidur.

***

Waktu subuh sudah lewat setengah jam, aku baru bangun tidur dan ke kamar mandi. Menjumpai ibuku di dapur, dia berkata"Dit, matamu bengkak. Apa kamu hari ini izin sekolah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun