Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kiat Menulis Cerita Fiksi bagi Pemula

13 September 2022   19:04 Diperbarui: 13 September 2022   19:21 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri dari Group MB Gel.27

Bagi penulis pemula, seharusnya bersyukur atas adanya bimbingan menulis gelombang 27 yang pada kesempatan ini sudah menginjak pertemuan ke-10. Ulasan pemateri sengaja saya tulis kembali untuk para pemula yang ingin belajar menulis cerita bergagai genre fiksi, yang kedua memang saya niati untuk meresume kegiatan kelas belajar menulis ini. Pada kesempatan ini eman bila dilewatkan, pertama bagi mereka yang ingin menekuni dunia tulis-menulis di dunia fiksi. Kedua, bagi mereka yang ingin tulisannya lebih berkualtas dan kesempurnaan tulisannya, ketiga bagi mereka yang cukup ingin mengetahui tulisan ini.

Kegiatan bimbingan menulis pertemuan yang ke-10 ini, dimoderatori oleh Bpk. Sigid PN dan diisi oleh narasumber Bpk Sudomo, S.Pt. Berikut Kiat Menulis Cerita Fiksi bagi Pemula: 

1. Bpk Sudomo, S.Pt merupakan lulusan sarjana Peternakan. Dari latar belakang beliau, saya menyadari bahwa kegiatan tulis menulis ini bisa dimiliki oleh siapapun, termasuk ibu rumah tangga, dan anak-anak pun bisa.

2. Ada niat dan komitmen yang kuat untuk belajar. Ada keinginan untuk bisa menulis, dengan kesungguhan untuk mempelajari dan menekuninya.

3. Menyadari menulis cerita fiksi ini berimajinasi yang tak terbatas, menghayal apa yang ia harapkan di dalam hati dan fikiran. Karena fiksi berasal dari imajinasi, maka penulis bebas menambahkan bumbu penyedap pada kisah-kisah nyata.

4. Menulis adalah obat, menulis cerita fiksi kita bisa menyembunyikan dan menyembuhkan luka. Ketika hati tersakiti menulis adalah obat, segala keresahan bisa dituangkan dalam bentuk tulisan.

5. Membaca karya orang lain untuk menemukan berbagai gaya penulisan, ide cerita, teknik penulisan 

6. Menemukan ide genre cerita, carilah yang disukai dan dikuasai. Tidak usah jauh-jauh, ide cerita yang paling dekat adalah dirikita sendiri, dan di sekitar kita.

7. Mulailah menulis, tulislah apa adanya dan tulislah yang mudah-mudah. 

Bpk. Narasumber menjelaskan ada beberapa bentuk cerita fiksi diantaranya: 

a. Fiksimini : beberapa kata yang menggambarkan satu cerita yang utuh

b. Flash fiction, jumlah kata khusus. Misal 50-100 kata

c. Pentigraf, Cerita Pendek tiga paragraf 

d. Cerpen, memiliki jumlah <7.500 kata

e. Novelet, memiliki jumlah kata mulai 7.500 sampai 17.500 kata 

f. Novela, memiliki jumlah kata mulai 17.500 sampai 40.000 kata

g. Novel, jumlah kata lebih dari 40.000 kata

Dari bentuk cerita fiksi di atas, maka ada latihan dimulai dari menulis yang sederhana dulu, selanjutnya menulis dan terus menulis.

Ada salah satu peserta mengirimkan Qoute yang menarik bagi pemula "Saya belum pernah menulis cerita fiksi, tetapi ketika saya akan menuliskan cerita fiksi, yang tergambar di fikiran saya adalah saya terbang tinggi ke angkasa berkelana ke segala penjuru, memandang alam semesta bersahabat dengan semua ciptaan-Nya."

Dari Qoute di atas belajar menulis fiksi, bisa menulis bebas apa yang ia lihat, apa yang ia dengar, apa yang ia harapkan bisa diwujudkan melalui tulisan. Begitu juga dalam pembuatan cerita mempunyai tujuan, dan harapan.

Kalau sudah terbiasa menulis barulah mempelajari tema, ide pokok cerita yang baik, premis (ringkasan cerita dalam satu kalimat), alur/plot (struktur rangkaian kejadian dalam cerita), penokohan (protagonis, antagonis dan tritagonis), latar/setting (gambaran waktu, tempat dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita), dan memahami sudut pandang (cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita.

Namun menurut penulis yang lebih diperhatikan adalah memahami alur/plot dalam cerita.

Dokpri/tangkapan layar Materi Bpk. Sudomo, S.Pt
Dokpri/tangkapan layar Materi Bpk. Sudomo, S.Pt

Selain itu cara penulisan dalam dialog perlu diperhatikan, lihat petikan langsung pada dialog-dialog pada karya cerita fiksi orang lain yang kau sukai. Bila dialog dirasa kurang pas suarakanlah dialog yang kita tulis. Jika sudah terdengar enak, berarti dialog yang kita tulis sudah Ok. Selain itu dialog yang baik adalah dialog yang hidup, artinya sambil berbicara seorang tokoh melakukan sesuatu.

Begitulah kiat menulis cerita fiksi pada pemula. Semoga memberi manfaat

Terimakasih Omjay yang telah mendirikan kelas Belajar Menulis

Terimakasih ilmunya Pak Sudomo, Pak Sigit PN.

Untuk semua saya berdo'a, semoga sukses selalu 

Salam semangat literasi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun