Mohon tunggu...
Maarif SN
Maarif SN Mohon Tunggu... Guru - Setia Mendidik Generasi Bangsa

Membaca untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Belajar Konsistensi dari OmJay

16 Desember 2023   08:18 Diperbarui: 16 Desember 2023   08:21 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, di bagian ini saya hanya akan bercerita saja tentang bagaimana saya terinspirasi dan mengambil pelajaran dari beberapa tulisan yang pernah saya baca dan masih saya ingat. Dan salah satu tulisan beliau beberapa hari yang lalu, yang disebarkan di grup WA  kompasianer pendidik, telah menginspirasi saya, dan dari situ saya bisa mengambil satu asumsi -saya belum bisa menyimpulkan- bahwa beliau memiliki kunci untuk bisa sesukses sekarang.

Tulisan OmJay yang pernah saya baca di awal-awal bergabung di kompasiana adalah tentang perjuangan beliau mengembalikan Mata Pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang dihapus dari Kurikulum 2013. Banyak sekali argumentasi yang beliau ungkapkan tentang bagaimana pentingnya mata pelajaran tersebut bagi siswa dan masa depan Indonesia. Tidak hanya dalam satu dua artikel, tetapi dalam berbagai artikel di berbagai platform. 

Tulisan terakhir (yang saya baca) sebenarnya sebuah tulisan ringan, namun memiliki pesan mendalam, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Intinya adalah saat itu beliau sedang kurang sehat, dan sedang beristirahat di rumah sendirian, karena anggota keluarga yang lain sedang beraktifitas di luar. 

Batuk pilek yang beliau rasakan akhirnya sedikit terlupakan karena beliau asyik menuliskan apa yang beliau rasakan dan apa yang beliau pikirkan. Di dalam kisahnya, ada beberapa tips berinternet yang baik dan beberapa teknik mengembangkan literasi, termasuk suasana saat itu beliau gambarkan dengan deskripsi yang sangat jelas. 

Dari situlah saya terinspirasi, jika dalam keadaan kurang sehat saja masih terus berkarya, apa lagi dalam keadaan sehat. Jika sudah berstatus Doktor saja beliau masih mau menulis hal-hal yang ringan, apalagi jika belum berstatus doktor. Jika sudah memiliki kehidupan yang mapan saja masih terus berkarya, apalagi jika belum mapan. dan seterusnya jika, jika, jika, ... 

Kemudian semua jika itu dialamatkan ke saya pribadi dengan kalimat, "apalagi saya yang segalanya berkebalikan dengan beliau, maka sudah sewajarnya, kalau ingin sukses, saya harus konsisten terus menulis dan berkarya seperti OmJay".

Demikian, semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun