Sementara itu, saya mencoba duduk di sofa ruang lobi dekat recepsionis. Mata saya tertuju pada sebuah sepasang foto berpigura menempel di dinding ruang lobi. Saya menduga kuat, itu foto nenek moyang pemilik hotel.
Dekat foto itu, terdapat rak almari tua berisi buku-buku berbahasa Belanda. Beberapa diantaranya ada buku berbahasa Inggris, seperti buku "The Spirit of Islam" karya Ameer Ali.
Terbayang, kawasan heritage Malang pada masa kolonial Belanda sudah ditata sedemikian rupa. Kota Malang yang indah dan harmonis sebagai pusat pemerintahan, bisnis, dan spiritual. Tak hanya itu, Malang kemudian tumbuh sebagai pusat pendidikan, wisata, dan bisnis jasa.
Sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan yang maha Kuasa, yuk lestarikan bangunan bersejarah Malang yang masih tersisa! #Save Malang Heritage!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI