Ketiga bangunan itu berada di kawasan Jalan Basuki Rahmat dan Jalan Merdeka, sebuah kawasan bersejarah di Kota Malang. Kawasan ini memiliki bangunan-bangunan kuno bernilai historis di sepanjang koridor Kayu Tangan, sebutan untuk pusat kawasan heritage di kota Beautiful Malang.
Kepingan Sejarah di Rich Hotel
Bersyukur, Kota Malang kaya akan bangunan bersejarah. Bangunan-bangunan itu pasti menyimpan sejarah  yang berguna bagi lintas generasi.
Satu diantaranya adalah Hotel Riche. Hotel ini menyimpan sejarah kehidupan masyarakat Malang tempoe doloe pada masa kolonial Belanda.
"Pertahankan bangunan heritage. Ke depan, anak-anak kita akan mengerti apa itu arti sejarah", begitu kata Nur Erliana, koordinator hotel Riche.
"Riche Heritage Hotel merupakan bangunan peninggalan Belanda yang memiliki nilai arsitektur era modern. Letaknya tepat di jantung kota Malang, memiliki spot foto yang bagus, dan para stafnya yang ramah-tamah dan friendly", begitu tambah Bu Ana, panggilan akrab Nur Erliana.
Pengalaman saat kami menginap di Hotel Riche, terasa seperti menikmati bangunan yang merepresentasikan dua zaman: zaman kolonial dan zaman now.
Zaman kolonial diwakili oleh bangunan lama, yakni bangunan bertingkat dua yang terdapat di bagian belakang dengan 40 kamar penginapan. Bangunan tua itu menyisakan suasana tempoe doloe yang masih dipertahankan kejadulannya hingga kini.
Sementara bangunan baru terdapat di bagian depan. Bangunan ini berlantai satu, berisi deretan kamar-kamar hotel modern. Semuanya tersedia 14 kamar, masing-masing sebanyak 7 kamar dengan posisi saling berhadapan. Di antara 14 kamar itu, terdapat lorong besar menuju kamar-kamar penginapan di bagian belakang yang berlantai dua itu.
Di bangunan kuno inilah, suasana tempoe doloe masih sangat saya rasakan. Begitu sederhana. Tapi pada zaman itu, mungkin ini hotel termewah yang pernah ada pada masanya.
Hanya beberapa langkah keluar dari kamar-kamar hotel itu, pelanggan dapat menikmati sajian resto dan Cafe Oey.