Roda berputar, dunia perkeramikan terus bergulir mengikuti trend wisata zaman now. Kiranya, desain keramik Dinoyo selain mengikuti selera pemesan gift untuk acara-acara hajatan, keramik Dinoyo perlu mengembangkan produk keramik berkarakter Dinoyo atau Malangan.
Hal itu sangat dimungkinkan, karena Malang kaya akan sejarah kerajaan-kerajaan dengan peradaban tinggi yang pernah ada sebelumnya. "Pabriknya Keramik Dinoyo boleh mati, tapi marwah seni keramik Dinoyo harus tetap hidup dan memadukannya dengan perkembangan wisata dan ekonomi kreatif".
Kata-kata Moslih Eddin Saadi di atas kiranya memperoleh signikansinya di sini. Bahwa "Petualang wisata tanpa melakukan observasi, laksana burung tak bersayap". Setuju?
--------
Artikel ini ditulis sebagai salah satu bahan pembuatan buku "17 Kampung Wisata Tematik di Kota Malang", hasil kerja bareng Bolang bersama Dinas Budpar Pemkot Malang, 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H