Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Semut-semut Ekonomi" di Balik Pasar Raya Baznas 2017

19 Desember 2017   10:44 Diperbarui: 19 Desember 2017   13:19 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayang, selama ini Baznas masih belum begitu banyak dikenal publik. "Saya dikira berasal dari Basarnas (Badan SAR Nasional, pen), padahal dari Baznas...", dia mencontohkan pengalamannya saat masuk ke suatu instansi pemerintah.

Baznas itu tidak semata mengedepankan charity, tetapi juga pemberdayakan masyarakat secara terintegrasi. Integrasi bisa bersifat multi stage holder, misalnya terintegrasi dengan lembaga CSR, tujuan nasional, permodalan, dan lain sebagainya", jelasnya.

"Integrasi bisa berbasis masyarakat pinggir kota, berbasis potensi lokal, atau berbasis komoditas...", imbuhnya bersemangat saat menjelaskan kepada para peserta, termasuk kepada penanya dari perwakilan Baznas Garut, Jawa Barat dan Kulonprogo, DIY Yogyakarta.

Hemat saya, hal itu sejalan dengan program Baznas Kota Malang yang berusaha menerapkan Linkage Program, seperti yang tertulis dalam proposal penyelenggara.

Linkage Program adalah program keterkaitan usaha antara hulu hilir binaan Baznas Kota Malang yang berjumlah sekitar 2.250 pelaku usaha kecil (2017). Ribuan usaha kecil itu tergabung dalam jejaring Komunitas Masyarakat Kota Produktif (KMKP). Mereka itulah yang disebut sebagai "semut-semut ekonomi" yang diharapkan dapat saling bersinergi.

Best Practie dari Baitul Mal Al Qonaah Kasin

Usai seminar, saya dan kawan-kawan berkesempatan mengunjungi lapak-lapak usaha kecil dan menyaksikan beragam pentas seni budaya dan musik, bedah buku, parade puisi, dan lain-lain yang dikondisikan oleh kawan-kawan Bolang dan Baznas Kota Malang.

Stand ekonomi kreatif di Pasar Raya Baznas 2017/Dokumentasi Pribadi
Stand ekonomi kreatif di Pasar Raya Baznas 2017/Dokumentasi Pribadi
Aneka kerajinan rotan di Pasar Raya Baznas 2017/Dokumentasi Pribadi
Aneka kerajinan rotan di Pasar Raya Baznas 2017/Dokumentasi Pribadi
Di antara para pelaku usaha kecil yang hadir di Pasar Raya, ada yang berasal dari binaan komunitas Baitul Mal Al-Qanaah Kasin, Kota Malang. Komunitas ini kedudukanya selaku UPZ (Unit Pengumpul Zakat) di tingkat kelurahan. Sehari sebelum acara Pasar Raya berlangsung, kami berdua sempat berkunjung ke kantor Baitul Mal Kasin dan melakukan wawancara dengan ketuanya, Abdul Asyari (15/12/2017).

Menurut penjelasannya, Baitul Mal menyalurkan pinjaman tanpa bunga kepada para anggotanya (nasabah) yang kekurangan modal usaha seperti penjual bakso, warung nasi, pedagang gorengan, dan lain sebagainya. Jumlah dana pinjaman berkisar antara Rp 1 juta-Rp 5 juta. Dana awal berasal dari Baznas Kota Malang.

Ketua Baitul Mal Al Qanaah, Kasin, Kota Malang/Dokumentasi Pribadi
Ketua Baitul Mal Al Qanaah, Kasin, Kota Malang/Dokumentasi Pribadi
Setelah mendapatkan pembeayaan (pinjaman) modal usaha tanpa bunga dari Baitul Mal Al Qonaah Kasin, anggota (nasabah) berbelanja di toko swalayan yang dikelola Baitul Mal. Hal ini menggambarkan perwujudan linkage program dalam skala lokal.

Bahwa sudah terjadi saling keterkaitan antara usaha anggota (nasabah), penyedia modal tanpa bunga (Baitul Mal), dan toko swalayan. Baitul Mal meminjamkan modal usaha kepada anggota, sementara anggota (nasabah) berbelanja bahan baku di toko swalayan yang dikelola Baitul Mal. Barangkali, inilah best practice yang mendekati gambaran dari penerapan Linkage-Program atau ZCD yang dikembangkan oleh Baznas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun