Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Sensasi Pasir Putih dan Ecowisata Mangrove di Trenggalek

31 Desember 2016   17:06 Diperbarui: 31 Desember 2016   19:15 2024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Galau, Gazebo-Gazebo dan View Hutan Mangrove/Dok. Pribadi

Kala kami berkunjung akhir Desember 2016, hutan mangrove itu sudah lebat. Tumbuh aneka jenis tanaman mangrove,seperti jenis rizhopora aficulata, ceriops decandra, sonneratia alba, dan masih banyak lagi.Hal itu saya ketahui dari papan-papan nama yang ditancapkannya. Selain terdapat aneka jenis mangrove, hutan itu ditanami bibit pohon cemara udang, meski jumlahnya tidak sebanyak jenis tanaman bakau.

Tepi Muara Sungai Kalisongo di Tengah Hutan Mangrove/Dok. Pribadi
Tepi Muara Sungai Kalisongo di Tengah Hutan Mangrove/Dok. Pribadi
Kami berjalan mengikuti sepanjang jembatan kayu itu, hingga sampai di muara sungai Kalisongo. Tiba di tepi muara sungai yang membelah hutan bakau ini, saya melihat beberapa orang sedang duduk-duduk di tepi sungai di bawah jembatan kayu yang melintai sungai ini. Sejurus kemudian, perahu datang dengan para penumpangnya dan bergantian naik perahu di tempat favorit ini.

Pengunjung Antrian Menyusuri Sungai dengan Perahu/Dok. Pribadi
Pengunjung Antrian Menyusuri Sungai dengan Perahu/Dok. Pribadi
Jembatan Galau Melintas di Atas Sungai Ini/Dok. Pribadi
Jembatan Galau Melintas di Atas Sungai Ini/Dok. Pribadi
Mungkin tempat ini ada hubungannya dengan jembatan galau,pikirku. Bisa jadi, tempat yang jauh dari keramaian ini cocok untuk menghilangkan rasa galau, hehe… :)

Selain berfungsi untuk sarana edukasi lingkungan, hutan mangrove berfungsi untuk menahan abrasi pantai dan tempat yang aman bagi pengembangbiakan aneka biota laut. Tempat ini juga cocok sebagai wahana rekreasi bareng keluarga dan alternatif bagi penyuka foto prewedding.

Walhasil, Trenggalek rupanya tak hanya populer dengan kuliner lodho,nasi gurih, thiwul, oleh-oleh bernama alen-alen berbentuk cincin dan wisata Goa Lowo-nya. Trenggalek, terus berusaha mengembangkan destinasi wisata lainnya.

Kini hadir ecowisata mangrove, lengkap dengan jembatan galau dan gazebo-gazebonya. Menyusuri sungai sambil melihat aneka jenis pohon bakau dari atas perahu, merupakan sensasi lain untuk menarik wisatawan. Geliat ekonomi berbasis jasa wisata, mulai makin bisa dirasakan kehadirannya di Trenggalek.

View Hutan Mangrove dengan Latar Pegunungan/Dok. Pribadi
View Hutan Mangrove dengan Latar Pegunungan/Dok. Pribadi
Silakan berkunjung, dan nikmati sensasinya! Bahkan bagi mereka yang asalnya dari Trenggalek, datang ke destinasi-destinasi wisata di atas dapat mengobati rasa kangen akan kampung halamannya yang kini wajahnya tampak berubah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun