Bersyukur, kami masih dapat menikmati aneka penganan khas laut dan minuman kelapa muda. Baru kali ini saya merasakan sensasi sejenis udang goreng bernama “undur-undur laut”.
Saya mendapatkannya seharga Rp 15 ribu, dari Rp 20 ribu yang ditawarkan penjaja di pintu masuk pantai menjelang tutup. Sementara di pasar tepi pantai Parangtritis, teman-teman membeli barang yang sama seharga Rp 20 ribu seberat 0,25 kg.
Namun sebagian di antara rombongan, tak puas hanya membelanjakan waktunya di tempat penginapan. Saya dkk berjalan menyusuri pesona kawasan Malioboro, menghabiskan waktu yang tersisa sebelum mata dipejamkan sambil merebahkan diri mensyukuri menikmati indahnya ciptaan Tuhan. Terima kasih Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H