Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Dari Biara di Atas Bukit, Memburu Sunset Parangritis

21 Desember 2016   15:25 Diperbarui: 22 Desember 2016   14:22 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Parangtritis sesaat sebelu mentari terbenam/Dok. Pribadi

Bersyukur, kami masih dapat menikmati aneka penganan khas laut dan minuman kelapa muda. Baru kali ini saya merasakan sensasi sejenis udang goreng bernama “undur-undur laut”.

Saya mendapatkannya seharga Rp 15 ribu, dari Rp 20 ribu yang ditawarkan penjaja di pintu masuk pantai menjelang tutup. Sementara di pasar tepi pantai Parangtritis, teman-teman membeli barang yang sama seharga Rp 20 ribu seberat 0,25 kg.

Penjaja aneka penganan laut di Parangtritis/Dok. Pribadi
Penjaja aneka penganan laut di Parangtritis/Dok. Pribadi
Penganan Udang dan Undur-undur Laut/Dok. Pribadi
Penganan Udang dan Undur-undur Laut/Dok. Pribadi
Sunset sudah menghilang dari pandangan mata, seolah tenggelam ke dasar laut, atau pergi menuju peraduannya. Rombongan kami segera kembali menuju Hotel terdekat dengan Nol Km Yogyakarta dan Jalan Malioboro, sekedar untuk mandi dan makan malam.

Namun sebagian di antara rombongan, tak puas hanya membelanjakan waktunya di tempat penginapan. Saya dkk berjalan menyusuri pesona kawasan Malioboro, menghabiskan waktu  yang tersisa sebelum mata dipejamkan sambil merebahkan diri mensyukuri menikmati indahnya ciptaan Tuhan. Terima kasih Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun