Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Keunikan di Balik "Keropak Seikhlasnya" Kompetisi Matematika Malang

6 Desember 2016   08:13 Diperbarui: 6 Desember 2016   08:50 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

M. Izzul Maula, salah satu siswa SMP Sabillah peraih Medali Bronze di ajang International Mathematic Contest Singapura 2015/Dok. Pribadi
M. Izzul Maula, salah satu siswa SMP Sabillah peraih Medali Bronze di ajang International Mathematic Contest Singapura 2015/Dok. Pribadi
Tempat pajangan aneka prestasi sekolah di SMP Islam Sabilillah Malang/Dok. Pribadi
Tempat pajangan aneka prestasi sekolah di SMP Islam Sabilillah Malang/Dok. Pribadi
Kedua, Kotak “Keropak Seikhlasnya” menjadi Ciri Khas KMNR

Peserta KMNR tidak dipungut beaya, namun disediakan kotak sumbangan sukarela yang disebut “Keropak”. Di lokasi, terdapat dua kotak bertertulis “Keropak Seikhlasnya”. Saya menyaksikan anak-anak memasukkan uang dalam amplop dimasukkan ke dalam Keropak.

Memasukkan amplop berisi uang ke
Memasukkan amplop berisi uang ke
KPM Jatim melalui websitenya menjelaskan definisi “Keropak” sebagai berikut:

Keropak adalah sebuah kotak sedekah yang disiapkan bagi siapapun yang mengikuti kegiatan KPM baik belajar, pelatihan, lomba dan apapun yang diselenggarakan oleh KPM berupa pembayaran dengan seikhlasnya (sesuai dengan kemampuannya)”. (Sumber: KPM Jatim).

KPM adalah singkatan dari Klinik Pendidikan MIPA. KPM berpusat di Bogor, memiliki sejumlah KPM cabang yang pesertanya diikuti oleh 23 kota. Fokusnya pada pembelajaran MNR dengan metode pendanaan “Keropak” seikhlasnya.

Menurut sumber itu, “pembayaran seikhlasnya” merupakan ikhtiar agar Allah SWT memberikan keberkahan dari apa yang kita kerjakan, memberikan jalan keluar dan kemudahan segala urusan yang sedang kita kerjakan, dan memberikan pahala sehingga kita akan mendapatkan Ridho-NYA”.

Ketiga, Naskah soalnya Merangsang Nalar dan Mengandung Pesan Spiritual

Naskah soal-soal babak penyisihan KMNR ke-12 yang usai dikerjakan oleh peserta, boleh dibawa pulang. Sesampai di rumah, saya mencoba melihat  naskah soal untuk siswa kelas 5-6 SD. Seluruhnya berjumlah 25 item soal, durasi waktunya 60 menit. Jika dibuat rata-rata, maka setiap soal membutuhkan waktu sekitar 2,4 menit.

Namun yang menarik, terdapat pesan spiritual bahwa tujuan belajar matematika bukan untuk berhitung saja, melainkan untuk rajin beribadah dan tujuan yang lebih mulia.

Pesan tertulis itu berasal dari Presiden Direktur KMP, Ir. R Ridwan Hasan Saputra, M.Si yang sengaja diletakan di halaman depan naskah soal. Selengkapnya saya kutip sesuai aslinya sebagai berikut:

Halaman depan naskah soal babak penyisihan KMNR se Indonesia ke-12/Dok. Pribadi
Halaman depan naskah soal babak penyisihan KMNR se Indonesia ke-12/Dok. Pribadi
“Anak-anakku peserta babak penyisihan KMNR ke-12 yang Bapak cintai. Belajar Matematika tidak hanya untuk kita pandai berhitung saja, tetapi juga untuk pandai berpikir. Orang-orang yang benar-benar  pintar matematika adalah orang yang pandai menghitung nikmat Allah dan orang yang selalu berpikir tentang manfaat ciptaan Allah. Sehingga orang tersebut akan selalu bersyukur dan rajin beribadah sebagai wujud rasa syukur. Anak-anakku rajinlah beribadah, in sya Allah kalian akan pintar matematika”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun