Petani konvensional, pada umumnya menanam padi secara manual. Teknik menanam padi dilakukan secara acak atau dengan jarak tertentu sesuka hati. Mereka terkadang menggunakan semacam tali yang disebut “kentheng” untuk meluruskan jalur tanaman.
Kami sempat berbincang-bincang dengan Mas Sugeng Wahyudi (30), petugas booth di area PPI yang menampilkan produk Crown Indojarwo Transplanter. Menurutnya, keunggulan mesin ini karena sistemnya menggunakan tanam padi pola Jajar Legowo.
Apa saja sih keunggulan mesin Indojarwo dengan Sistem Jajar Legowo?
Secara mekanik, mesin merk Crown model Indojarwo ini berbot total 185 kg dengan volume silinder 171 cc. Mesin produk dalam negeri yang berpusat di Pasuruan itu, memiliki daya maksimum 4 kW (5,5 HP)/400 rpm dengan kapasitas tangki 3,2 liter.
Mesin canggih dengan diameter roda 612 mm itu mampu menanam bibit padi secara otomatis dengan jarak antar baris tanam 200 mm dengan spasi (lorong) tanam 400 mm. Spasi atau lorong tanam yang longgar inilah yang membuat petani legowo. Ya, petani bisa leluasa saat merawatnya, seperti menyulami tanaman, menyiangi, memupuk, dan merawatnya sehingga hasil panennya optimal.
Berapa ukuran jarak antar deretan tanaman padi yang paling efisien?
Mesin Indojarwo Transplanter, menggunakan pola 2:1. Menurut Mas Sugeng, jarak tanam yang dihasilkan dengan mesin ini adalah 20 x 20 cm antar rumpun dalam baris, dan jarak lorong adalah 40 cm. Sistem ini dipercaya lebih baik sesuai hasil uji Balitbang pertanian, tambahnya.
Tim Balitbang Kementan RI dalam Bukunya Sistem Jajar Legowo (2013: 4) menjelaskan bahwa sistem tanam Jajar Legowo adalah pola bertanam yang berselang seling antara dua atau lebih baris tanaman padi dari satu baris kosong. Nah, isitilah legowo juga bisa berarti akronim dari "lego" (luas) dan "dowo" (memanjang). Tanam padi jajar legowo bisa diatur berpola 2:1 atau 4:1 seperti gambar berikut ini.