Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Indojarwo Transplanter, Mesin Canggih Tanam Padi Jajar Legowo di PPI 2016

25 Oktober 2016   22:37 Diperbarui: 27 Oktober 2016   18:32 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesin Indo Jarwo Transplanter merk Crown, Pola Tanam Padi Jajar Legowo, dipamerkan di Ajang PPI 2016 yang berlangsung di Grand City, Surabaya pada Tgl 20-23 Oktober 2016 /Dok. Pribadi

Salah satu Alat Mesin Pertanian (Alsinta) canggih yang menarik perhatian saya di ajang Pameran Produksi Indonesia (PPI) 2016 adalah mesin tanam padi metode “Jajar Legowo”. Alsinta mirip traktor itu bernama Indojarwo Transplanter. Mesin ini mampu menggantikan 20 tenaga kerja penanam padi untuk setiap hektarnya, sehingga mampu menurunkan beaya tanam sekaligus mempercepat waktu tanam.

Sayang, kami tak sempat bertemu Tanaka asal Fukouka, Jepang, yang juga hadir di PPI 2016 (21/10) untuk melihat dari dekat perkembangan daya saing industri pertanian Indonesia. Pasalnya, saya dan Mas Selamet Hariadi serta kawan-kawan dari SMK Industri Al Kaffah baru sempat menghadiri PPI di puncak acaranya (23/10).

Saat menyaksikan Alsinta canggih itu, terpikir mengapa alumni sarjana -terutama sarjana pertanian- tidak tertarik “balik kampung” dan mengembangkan “agrikultur” atau “agribisnis” di desanya secara kreatif? Benarkah dunia pertanian itu sudah tak menarik lagi bagi mereka? Adakah yang salah dengan pengembangan dunia pertanian kita selama ini?

Padahal, kini sudah hadir teknologi caggih di bidang Alsinta. Salah satunya adalah mesin Indojarwo Transplanter yang ditampilkan di ajang PPI 2016 pada 20-23 Oktober lalu. Berikut saya sharing hasil kunjungan kami.

Mesin traktor roda 4 dipamerkan di PPI 2016/Dok. Pribadi
Mesin traktor roda 4 dipamerkan di PPI 2016/Dok. Pribadi
Iseki Tractor NT-Series dipamerkan di PPI 2016/Dok. Pribai
Iseki Tractor NT-Series dipamerkan di PPI 2016/Dok. Pribai
Traktor Roda 4 Brata 50x4 Dipamerkan di Ajang PPI 2016/Dok. Pribadi
Traktor Roda 4 Brata 50x4 Dipamerkan di Ajang PPI 2016/Dok. Pribadi
Suasana Ajang PPI 2016

PPI 2016 berlangsung di Grand City Convention and Exhibition Hall, Surabaya. Saya hadir bersama Mas Selamet Hariadi dan kawan-kawan dari SMK Al Kaffah Malang pada Minggu (23/10). Sekolah kejuruan itu hadir untuk sharing pengalaman di panggung PPI 2016 bertajuk "Simulasi Free Energi SMK Al Kaaffah". Sekolah ini menampilkan teknologi Flywheel, terobosan baru penghasil listrik tanpa bahan bakar minyak yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui.

Tim SMK Al Kaafah Kepanjen Malang saat Tampil di Panggung PPI 2016/Dok. Pribadi
Tim SMK Al Kaafah Kepanjen Malang saat Tampil di Panggung PPI 2016/Dok. Pribadi
Kami berangkat bersama satu kendaraan dari Malang, sekitar pukul 08.00 Wib. Tiba di lokasi sekitar pukul 12.00 Wib. Simulasi dimulai pukul 13.00 Wib hingga usai sekitar 1,5 jam kemudian. Usai terlibat dalam acara ini, kami mengelilingi area PPI, menyaksikan ragam acara seperti Stand Up Comedy De_Kadoor, Berbagi Kopi ala Café Bu Gil yang unik, dan lain-lain.

Penampilan Stand Up Commedy De_Kadoor di Panggung PPI 2016/Dok. Pribadi
Penampilan Stand Up Commedy De_Kadoor di Panggung PPI 2016/Dok. Pribadi
Acara Berbagi Kopi Bu Gils di Depan Panggung PPI 2016/Dok. Pribadi
Acara Berbagi Kopi Bu Gils di Depan Panggung PPI 2016/Dok. Pribadi
Demo ala Coffe Bu Gil di Ajang PPI 2016/Dok. Pribadi
Demo ala Coffe Bu Gil di Ajang PPI 2016/Dok. Pribadi
Bertemakan “Bangga Menggunakan Produk Indonesia”, PPI kali ini mengangkat konsep tematik yang fokus menampilkan keunggulan produk Alsinta, Alat Kesehatan dan Laboratorium yang telah berdaya saing di pasar domestik dan ekspor.

PPI 2016 menempati area seluas 4.441 m2, terdiri atas 1.397 m2 untuk area tematik Alsinta yang menampilkan 17 perusahaan. Sisanya, diisi dengan 53 booth, menampilkan 17 booth alat kesehatan dan laboratorium, 14 booth makanan dan minuman, 8 booth herbal jamu, serta 14 booth unit pendidikan, balai diklat, balai litbang, serta klinik informasi dan sertifikasi di lingkungan Kemenperin, demikian seperti Press Release Biro Humas Kemenperin yang saya peroleh di booth wartawan.

Booth Produk Ungulan Alat Kesehatan dan Laboratorium di Ajang PPI 2016/Dok. Pribadi
Booth Produk Ungulan Alat Kesehatan dan Laboratorium di Ajang PPI 2016/Dok. Pribadi
Ruang Wartawan di Ajang PPI 2016/Dok. Pribadi
Ruang Wartawan di Ajang PPI 2016/Dok. Pribadi
Foto Berama dengan latar Booth Kampung Kubota, Booth Mesin Alat Pertanian di Area PPI 2016/Dok. Pribadi
Foto Berama dengan latar Booth Kampung Kubota, Booth Mesin Alat Pertanian di Area PPI 2016/Dok. Pribadi
Suasana Booth Kampung Kubota di Hari Akhir PPI 2016/Dok. Pribadi
Suasana Booth Kampung Kubota di Hari Akhir PPI 2016/Dok. Pribadi
Saya pernah dua kali hadir di ajang PPI 2015 dan PPI 2016 di tempat yang sama. PPI tahun lalu terkesan lebih meriah dibandingkan ajang PPI kali ini. Sungguh pun demikian, secara umum saya merasakan manfaatnya mengikuti perkembangan industri pertanian, salah satunya kami dapat menyaksikan mesin canggih bernama Indojarwo Transplanter.

Keunggulan Indojarwo, Mesin Tanam Padi Sistem Jajar Legowo

Petani konvensional, pada umumnya menanam padi secara manual. Teknik menanam padi dilakukan secara acak atau dengan jarak tertentu sesuka hati. Mereka terkadang menggunakan semacam tali yang disebut “kentheng” untuk meluruskan jalur tanaman.

Kami sempat berbincang-bincang dengan Mas Sugeng Wahyudi (30), petugas booth di area PPI yang menampilkan produk Crown Indojarwo Transplanter. Menurutnya, keunggulan mesin ini karena sistemnya menggunakan tanam padi pola Jajar Legowo.

Sugeng Wahyudi (30), bercelana hitam, penjaga khusus booth Indojarwo Tranplanter/Dok. Pribadi
Sugeng Wahyudi (30), bercelana hitam, penjaga khusus booth Indojarwo Tranplanter/Dok. Pribadi

Salah satu mesin tanam padi jenis Transplanter Model AP4/Dok. Pribadi
Salah satu mesin tanam padi jenis Transplanter Model AP4/Dok. Pribadi
Dalam bahasa Jawa, "Jajar" berarti "baris" tanaman padi, sementara "Legowo" berarti "leluasa". Sistem Jajar Legowo, merupakan rekayasa teknologi yang bertujuan untuk menciptakan iklim mikro antar tanaman, meningkatkan populasi tanaman, kelancaran sirkulasi sinar matahari dan udara di sekeliling tanaman pinggir, sehingga proses terjadinya fotosintesa berjalan optimal.

Apa saja sih keunggulan mesin Indojarwo dengan Sistem Jajar Legowo?

Secara mekanik, mesin merk Crown model Indojarwo ini berbot total 185 kg dengan volume silinder 171 cc. Mesin produk dalam negeri yang berpusat di Pasuruan itu, memiliki daya maksimum 4 kW (5,5 HP)/400 rpm dengan kapasitas tangki 3,2 liter.

Mesin canggih dengan diameter roda 612 mm itu mampu menanam bibit padi secara otomatis dengan jarak antar baris tanam 200 mm dengan spasi (lorong) tanam 400 mm. Spasi atau lorong tanam yang longgar inilah yang membuat petani legowo. Ya, petani bisa leluasa saat merawatnya, seperti menyulami tanaman, menyiangi, memupuk, dan merawatnya sehingga hasil panennya optimal.  

Berapa ukuran jarak antar deretan tanaman padi yang paling efisien?

Mesin Indojarwo Transplanter, menggunakan pola 2:1. Menurut Mas Sugeng, jarak tanam yang dihasilkan dengan mesin ini adalah 20 x 20 cm antar rumpun dalam baris, dan jarak lorong adalah 40 cm. Sistem ini dipercaya lebih baik sesuai hasil uji Balitbang pertanian, tambahnya.

Tim Balitbang Kementan RI dalam Bukunya  Sistem Jajar Legowo (2013: 4) menjelaskan bahwa sistem tanam Jajar Legowo adalah pola bertanam yang berselang seling antara dua atau lebih  baris tanaman padi dari satu baris kosong. Nah, isitilah legowo juga bisa berarti akronim dari "lego" (luas) dan "dowo" (memanjang). Tanam padi jajar legowo bisa diatur berpola 2:1 atau 4:1 seperti gambar berikut ini. 

Contoh Sistem Tanam Jajar Legowo Pola 2:1/Sumber foto: Dok. agri-tani.blogspot.co.id
Contoh Sistem Tanam Jajar Legowo Pola 2:1/Sumber foto: Dok. agri-tani.blogspot.co.id
 

Contoh Tanam Padi Sistem Jajar Legowo Pola 4:1/Sumber Foto: Dok. bpp-kunjangkediri.blogspot.co.id
Contoh Tanam Padi Sistem Jajar Legowo Pola 4:1/Sumber Foto: Dok. bpp-kunjangkediri.blogspot.co.id
Berdasarkan pantauan di area PPI, Alsinta canggih itu bentuknya seperti traktor dengan desain yang elegan. Menggunakan motor bensin (gasoline engine) 4 langkah sebagai motor penggeraknya dan transmisi mesin utama Pulley dan V-Belt. Mesin ini bisa bekerja maju 2, mundur 1 dengan kecepatan kerja 2,71 km/jam.  

Mesin produk PT Rutan ini dihadirkan untuk mengatasi masalah pangan Indonesia, sekaligus untuk meningkatkan daya saing produk alat pertanian Indonesia di pasar domestik dan pasar luar negeri. Kecanggihan Mesin Indojarwo Transplanter dapat dilihat dalam vieo yang diunggah oleh Litbang Deptan berikut ini.


Dengan demikian, harapan dapat merangsang daya saing industri pertanian, meningkatkan kebanggaan dan kecintaan produk dalam negeri dapat diwujudkan. Semoga.

Dapat Maskot PPI 2016, berkat testimoni menemani teman-teman SMK Al Kaffah di Ajang PPI 2016/Dok. Pribadi
Dapat Maskot PPI 2016, berkat testimoni menemani teman-teman SMK Al Kaffah di Ajang PPI 2016/Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun