Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbagi Inspirasi Berantas Rentenir bersama Baznas

23 September 2016   09:13 Diperbarui: 30 September 2016   13:21 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan Akhir Untuk Renungan

Penyebab kemiskinan itu kompleks, namun bukan berarti jalan keluarnya tertutup. Mereka yang terjebak rentenir ternyata masih dapat dientaskan, pun kemandirian ekonomi warga dapat ditingkatkan. Idealnya, seluruh mustahiq (penerima zakat), berubah menjadi muzakki (pemberi zakat) setelah difasilitasi modal stimulan. Baznas berpotensi dapat melakukannya melalui inovasi layanan penghimpunan dan pendayagunaan ZIS secara kreatif berlandaskan UU No. 23/2011 dan PP No. 14/2014.

Tugas Baznas tidak ringan, terutama sebagai instrumen pengentasan kemiskinan. Ibarat mobil, sektor moneter adalah olinya perekonomian, sektor riil adalah rodanya perekonomian, dan zakat adalah knalpot pembersih perekonomian. Jika ketiganya berjalan sinergis, perekonomian berpotensi berjalan sehat, seperti mobil baru di-tuneup.

Setidaknya, ada tiga pemain utama yang berperan dalam pengentasan kemiskinan, yaitu kehendak baik (good will) pemerintah, kinerja lembaga filantropi, dan peran serta masyarakat. Ketiganya perlu bersinergi. Tanpanya, “pemberdayaan” hanyalah kata-kata abstrak yang sampai saat ini sulit dimengerti, apalagi mencari contoh yang baik untuk ditiru. Bagaimana pengalaman Anda? Mari berbagi! Wassalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun