Tempuyung dan Bakal Jagung Muda, Enak!
Tinggal di gubuk memang tidak semewah dibanding tinggal di rumah. Namun tampak ada kebahagiaan tersendiri, seperti kehidupan yang Mas Rahman lakukan dengan tinggal di gubuk tengah sawah. Ada sensasi berbeda, saat mas Rahman menunjukkan tanaman yang ia sebut Tempuyung. Tanaman ini daunnya lembut, enak dibuat “kuluban”, apalagi sambil makan di gubuk. Tanaman Tempuyung tumbuh liar di seputar area sawah dan dekat aliran air.
![Tanaman Tempuyung, Tumbuh Liar di Dekat Areal Tanaman Jagung Manis/Dok. Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/05/27/jagung-064-57484826337b61cf0989edbf.jpg?t=o&v=555)
![Bakal Tingkol Jagung Muda yang Mungil, Enak Langsung Dimakan/Dok. Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/05/27/jagung-070-57484a5c5b7b612d080fb231.jpg?t=o&v=555)
Mengapa Banyak yang Tak Suka Jadi Petani?
Kopdar banyak manfaatnya, berpotensi menambah wawasan pengetahuan dan nambah persaudaraan. Sharing and connecting seperti semboyan Kompasiana dapat saya rasakan. Usai mengunjungi sawah, muncul pertanyaan di benak saya: mengapa banyak sarjana yang tak suka profesi petani?
Mungkin ada yang salah dengan “persepesi diri” terhadap profesi petani. Mungkin pula ada yang salah dengan pembangunan pertanian di negeri ini yang mesti dibenahi. Bagaimana pandangan Anda?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI