Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Suara Perdamaian, Kreasi Seni Tradisional, dan ICIS 2015

25 November 2015   12:50 Diperbarui: 27 November 2015   17:07 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa target akhir dari latihan ini?” Tanya saya.

Mahasiswi semester V itu menjawab: “Kami akan tampil pada acara “Harmoni Seni PGMI 2015”, usai semester pada Desember 2015 nanti. Ini bagian dari matakuliah, yang di akhir perkuliahan setiap komunitas seni wajib menampilkan kreasinya..”. Ohhh… siip!.

Anda tidak merasa keberatan mendapat tugas ini?

“Oh… tidak, hal ini bukan beban, justru mengasyikkan. Kami bangga, selain kami bisa belajar di kelas, kami dapat bermain musik seperti ini bersama kawan-kawan saya. Kami bersama anggota Komunitas “Sanggar Seni Bina Madrasah”, juga bisa membagi pengetahuan dan keterampilan seni ke sekolah lain…”, demikian akunya.

Belajar sambil bermain seni musik tradisional, tampaknya perlu mendapatkan perhatian para pendidik, sekolah dan pejabat terkait dunia pendidikan. Dengan kata lain, memasukkan unsur seni dalam mata pelajaran. Bukankah selain di dalamnya terdapat unsur pengetahuan, juga melekat padanya unsur seni dan nilai-nilai kearifan lokal. Memadukan pembelajarn dengan seni, membuat suasana pembelajaran berasa tidak kering. Sebaliknya, suasana pembelajaran berasa cair tanpa harus kehilangan pesan dan hakikat dari makna “belajar” itu sendiri. Joyful learning. Asyik…!

Unik dan kreatif, bukan? Saya lalu berjalan ke tempat lain di arena Festival 2015 itu. Di sudut booth lainnya, tampak pajangan kreasi mahasiswa dari Fakultas Saintek (Sains dan Teknologi) yang tak kalah menariknya. Ada kreasi robot, arsitektur bangunan, dan produk-produk lain khas bidang eksakta. UIN Malang Press menampilkan ribuan buku hasil terbitannya. Fakultas Psikologi menampilkan tema “entrepreneurial psychology”. Ada stand Batik Fakultas Syariah, Stand Batik Tulis Lasem, Stand Produk Agrobisnis, dan masih banyak lagi. Juga ada aneka lomba instagram, lomba foto, dan lain-lain.

[caption caption="Robot Pemindah Barang, buatan Mahasiswa Jurusan Saintek UIN Maliki Malang saat dipamerkan di Malang Maliki Islamic Festival 2015/Dok. Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Stand Fakultas Saintek UIN Maliki Malang/Dok. Pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Salah satu produk Fakultas Saintek/Dok. Pribadi"]

[/caption]

Penasaran? Mumpung masih belum tutup, silahkan berkunjung ke Maliki Malang Islamic Festival 2015, yang berlangsung di arena parkir bawah gedung perpustakaan UIN Maliki Malang, beralamatkan di Jalan Gajayana 50 Dinoyo Malang Jawa Timur. Jaraknya tidak jauh dari Malang Town Square (MATOS), bersebelahan dengan Universitas Brawijaya (UB) Malang.

[caption caption="Produk Batik si stand Fakultas Syariah/Dok. Pribadi"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun