Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Suara Perdamaian, Kreasi Seni Tradisional, dan ICIS 2015

25 November 2015   12:50 Diperbarui: 27 November 2015   17:07 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kreasi Komunitas Sanggar Seni Bina Madrasah PGMI UIN Maliki Malang/Dok. Pribadi"]

[/caption]

Apa yang membanggakan Anda bermain musik seperti ini? Tanya saya. Dia menjelaskan:

“Saya bangga masuk jurusan PGMI. Selain saya bisa menjadi pengajar suatu saat nanti, saya juga bisa berkreasi seni. Contonya, beberapa waktu lalu komunitas kami diminta untuk mengajarkan kreasi seni di sekolah lain, seperti senik musik dan seni rupa di MI Alam Bilingual Al-Ikhlas, Kepanjen Malang.

Siapa Mbak yang mengajarkan kreasi seni musik ini? Pak Joko Prihatin, demikian dia menjawab tegas nama sang pengajarnya.

Kok tampil di sini, apa memang diminta oleh kampus atau Pak Joko?”

Demikian saya tanya lebih lanjut. “Nggak sih, kan kebetulan semua peralatannya dibawa ke Stand Tarbiyah ini, jadi ya sekalian latihan di sini sekaligus untuk memeriahkan forum ICIS 2015…”. Demikian jawabnya sambil tersenyum. Tertulis pula di dinding Booth Tarbyah itu: "Kriya Anak PGMI, Gamelan Melambai Ajak Aku. Ayo Bermain Notasi, Ekspesikan Musikmu. Mainkan Sesuka Hatimu." Hemm.... asyik nih. Lalu saya mencoba juga salah satu alat musik tiup mereka, seruling bambu.

[caption caption="Seruling Bambu dan perangkat seni musik tradisional lainnya/Dok. Priadi"]

[/caption]

Apa tema penampilan komunitas Anda? Saya Tanya lebih lanjut.

“mmm… setiap akhir semester, kami menampilkan kreasi seni. Setiap kelompok diminta memilih tema sendiri-sendiri. Komunitas dari kami (Kelas V/B) memilih tema ‘seni etnik’ atau “seni tradisional”. Teman-teman mengkreasi dan memadukan alat-alat musik sendiri. Kami menghadirkan lagu-lagu bernuansa etnik khas Arek Suroboyo, “Tanjung Perak”. Ada komunitas lain yang mengambil tema “Perahu Layar”. Demikian jawabnya lancar. Saya manggut-manggut. Asyik ya…?

Apa pesan yang terkandung dalam lagu “Tanjung Perak” menurut Anda?

“Lagu ini kan khas Arek Suroboyo, berisi ajakan bersama Pak RT, Pak RW dan Bapak-Bapak yang lain… monggo tindak ke sana bareng-bareng”… demikian menurutnya. Seolah ada pesan tersembunyi, bahwa suasana gembira, rukun dan hidup damai bersama warga dan pejabat itulah spirit pesannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun