Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pesona DaLa Spa Alaya Resort Ubud Dibalik Perempuan Bali

12 November 2015   07:11 Diperbarui: 12 November 2015   08:02 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah itu, saya diminta mengisi data diri secara lengkap dan blangko isian. Data-data itu antara lain berisi pernyataan bagian tubuh mana yang perlu mendapat tekanan pijatan, bagian mana yang tidak boleh disentuh, jenis benda apa yang memicu alergi, pilihan jenis musik klasik apa yang disukai, dan seterusnya. Saya cukup diminta memberi tanda contreng (√) pada kolom dan/atau mengisi titik-titik kosong di kolom yang tersedia. Layaknya mengisi blangko sebuah survey. Bahasanya mengunakan bahasa Inggris dan mandarin. Pokoknya profesional deh, menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

Salah satu buktinya, DaLa Spa Alaya Hotel Ubud mendapat penghargaan World Luxury Spa Award sebagai finalis sekaligus Best Luxury Resort Spa pada tahun 2015.

[caption caption="Penghargaan World Luxury Spa yang diterima DaLa Spa Alaya Resort Ubud/Dok. Pribadi"]

[/caption]

Sudah siap nih. Kami diminta masuk ruang besar nan indah, diperuntukkan untuk dua orang sekaligus. Kebetulan, saya bersama Bang Isjet dari Pengelola Kompasiana. Kami berdua dipersilahkan masuk ke ruangan itu. Di sana tersedia dua kasur dengan ranjangnya untuk prosesi spa. Di depannya membentang taman indah, lengkap dengan kolam airnya yang jernih diiringi suara gemericik air, menyempurnakan suhu udara bertemparatur 250C. Angin sepoi-sepoi basa yang masuk dari luar taman masih bisa dirasakan. Suasana hening. Kami diminta mengganti baju dan memakai pakaian khusus Spa. Hehe… nggak ada yang ngelihat loh. Para perempuan Balinese ada di luar pintu. Dijamin aman… jika sudah siap, kami diminta mengetuk pintu. Mereka akan kembali melakukan ritual treatment.

 [caption caption="Ruang DaLa Spa di Alaya Resort Ubud/Dok. Pribadi"]

[/caption]

Tahap demi tahap treatment berlangsung. Saya lupa tahapan detilnya. Namun beberapa tahapan penting yang saya ingat adalah: pertama, melakukan ritual pembersihan kaki. Kedua kaki dicelupkan ke dalam baskom berisikan air hangat, bunga dan aneka tanaman organik. Nyesss…. Saya mendapatkan pijatan klasik, kaki diurut rasanya nyaman… Pada tahap ini, saya dan Bang Isjet yang ada di samping saya (jaraknya sekitar 3 meter) hanya hoho hihi… masih bisa guyonan, kwkekekek… Ritual proses ini dinamakan “DaLa Foot Ritual”.

 [caption caption="Tanaman tradisional seperti kelapa dan sirih dijadikan sebagai bahan-bahan treatment/Dok. Pribadi"]

[/caption]

Kedua, proses ritual Balinese massage dimulai. Saya tidur tengkurap, mata menatap ke bawah, fokus pada tulisan: A woman is ….saya lupa lanjutannya. Hemm…. Suasana hening mulai terjadi, bunyi-bunyian ritual khas Spa, entah benda apa itu dibunyikan dekat telinga kami. Musik klasik yang lembut diputar. Proses awal memasuki suasana ritual relaksasi mulai berasa. Suasana hening…. Proses itu berlanjut hingga selesai, dengan terapi “coconut with sugar palm sugar body scrup”. Lamanya sekitar 120 menit. Selama itu, saya nyaris tertidur, merasakan sensasi relaksasi yang nyaman… suer!

[caption caption="Bermacam-macam bahan herbal dari jenis tanaman yang dihasilkan Petani Bali/Dok. Pribadi"]

[/caption] 

Ketiga, proses terakhir adalah mandi air hangat di bathup dengan tujuh kembang warna warni, entah apa saja namanya. Salah satu nama bunga yang saya ingat adalah bunga “kanthil”. Uniknya, satu bak besar muat untuk dua orang, sekedar untuk berendam sebentar dan membersihkan badan, sebelum akhirnya diguyur sendiri dengan shower air hangat. Hadeuuh…. Kisah nyata kok jadi seperti fiksi, hemmm… tapi suer, badan berasa nyaman. Itulah ritual massage di DaLa Spa Alaya Ubud. Profesionalimenya sudah diakui dunia. Terbukti, DaLa Spa Alaya pada tahun 2015 mendapatkan penghargaan Best Luxury Spa Group. Selamat!

[caption caption="Kembang Tujuh Warna dan Aneka Bahan Tradisional Lainnya/Dok. Pribadi"]

[/caption] 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun