Bagaimana cara matahari, 93 juta mil jauhnya, dapat memengaruhi gerakan bumi? Bagaimana matahari melalui ruang kosong yang inert dan memberikan pengaruhnya? Itulah tugas yang diberikan oleh Einstein kepada dirinya sendiri, menemukan cara kerja gravitasi. Einstein menemukan bahwa medium yang menghantarkan gravitasi adalah ruang itu sendiri.
Idenya berjalan seperti ini. Bayangkan ruang adalah substrat yang terdiri dari kubus-kubus yang bersusun rapat membentuk jejaring yang amat besar. Einstein berkata, ruang awalnya terlihat rapih dan semua kubusnya “datar” ketika tidak ada benda apapun di sana.
Tapi ketika terdapat benda di lingkungan tersebut, seperti matahari, itu akan membuat bentuk dari “kubus-kubus” ruang “terdesak”, melekuk, dan melengkung. Ini kemudian “menyampaikan” gaya dari gravitasi. Bahkan bumi juga mendesak, melekukkan, dan melengkungkan ruang di sekitarnya lalu membuat bulan merasakan efek darinya.
Bulan mengorbit bumi dan bumi mengorbit matahari berdasarkan ide Einstein ini, dikarenakan keduanya “menggelinding” sepanjang lembah yang ditimbulkan oleh lingkungan yang melekuk dan melengkung yang dibuat oleh kehadiran matahari dan bumi. Ini adalah ide baru tentang cara kerja gravitasi.
Ide ini diuji pada tahun 1919 melalui pengamatan astronomi. Ide ini benar-benar bekerja dan dapat menjelaskan data-data yang ada. Ini memberi Einstein sanjungan dari dunia. Lalu momen itulah yang membuat Kaluza berpikir.
Dia, seperti Einstein, sedang mencari sesuatu yang kita sebut sebagai teori unifikasi. Satu teori yang dapat menjelaskan semua gaya di alam dari satu set ide, satu set prinsip, bahkan jika perlu satu persamaan kunci.
Kaluza mengatakan, Einstein sudah dapat menjelaskan gravitasi dalam bentuk lekukan dan lengkungan pada ruang, sebenarnya pada ruang dan waktu untuk lebih tepatnya, mungkin dirinya dapat memainkan cara yang sama terhadap gaya lain yang telah diketahui, yang pada waktu itu, dikenal sebagai gaya elektromagnetik.
Menurut Kaluza, terdapat kemungkinan gaya elektromagnetik dapat dijelaskan dengan cara yang sama dalam bentuk lekukan dan lengkungan. Ini menimbulkan pertanyaan, lekukan dan lengkungan pada apa? Einstein sudah menggunakan ruang dan waktu untuk menjelaskan gravitasi dan tidak terlihat ada hal lain yang dapat dilekukkan dan dilengkungkan.
Maka Kaluza mengatakan, mungkin terdapat lebih banyak dimensi ruang. Menurutnya, untuk menjelaskan lebih banyak gaya, dibutuhkan lebih banyak dimensi. Bayangkan dunia memiliki empat dimensi, bukan tiga, dan gaya elektromagnetik adalah efek dari lekukan dan lengkungan pada dimensi keempat itu.
Lalu di sinilah titik pentingnya. Ketika dia menurunkan persamaan yang menjelaskan lekukan dan lengkungan dalam semesta dengan empat dimensi, dia menemukan hal-hal yang serupa dengan persamaan-persamaan lama yang juga telah diturunkan Einstein dalam tiga dimensi untuk gravitasi.