Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Khoirun Nas Anfa'uhum Linnnas

Penulis Novel Islami, Welcome Back to School. Penulis Kumpulan Puisi, Jiwa-Jiwa Penggerak. Belajar Menulis untuk Terus Bisa Menulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tidurnya Orang Berpuasa Bernilai Ibadah

25 Maret 2023   18:43 Diperbarui: 26 Maret 2023   06:09 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadhan adalah salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, ada 12 bulan ada empat bulan istimewa. Selain empat bulan tersebut ada bulan yang paling istimewa yaitu bulan suci Ramadhan. Kenapa bulan ramadhan adalah bulan yang paling istimewa karena ada suatu amal yang asalnya tidak ada pahalanya menjadi ada pahalanya yaitu tidur di bulan puasa ramadhan. Allah memberi pahala bagi orang yang tidur di bulan puasa, karena tidurnya orang berpuasa itu bernilai ibadah, sesuai hadist riwayat Baihaqi Rasulullah bersabda: 

"Tidurnya orang Berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya di ampuni."

Hadist di atas, merupakan hadist untuk memberi semangat dalam menjalankan ibadah puasa. Bukan sebaliknya, tidur hanya untuk bermalas-malasan dan akhirnya tidak berpahala. Maka di bawah ini ada beberapa aktivitas tidur di bulan puasa yang bernilai ibadah, antara lain;

1. Tidur untuk beribadah kepada Allah

Seperti halnya tidur malam hari pada umumnya, dengan niat mempercepat tidur agar di sepertiga malam bisa beribadah salat tahajud kepada Allah dan ibadah lainnya. Allah berfirman dalam QS. Al-Isra: 79: 

"Wa minal-laili fa tahajjad bihii naafilatal lama 'asaka rabbuka maqaamam mahmudaa. Artinya: "Dan pada sebagian malam hari sembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji".

2. Tidur untuk istirahat karena lelah kerja

Diantara tidur yang bernilai pahala adalah tidur karena lelah dan siap-siap memasak untuk berbuka dan sahur untuk keluarga tercinta. Bila seharian beraktivitas dan memasak demi mencintai sanak keluarga, maka tidurlah walau sebentar agar tenaga tetap bugar dan sehat selama menjalankan ibadah puasa, walau beraktivitas lainnya

Begitu juga pada saat lelah setelah kerja, saat siang-siang masih ditempat kerja. Tidurlah walau sebentar dan niatkan untuk beribadah agar tubuh, pikiran tetap bugar dan semangat melanjutkan pekerjaan sampai selesai. Bekerja adalah ibadah mencari nafkah sebagai tanggung jawab kepala rumah tangga untuk membahagiakan anak istri dan keluarga.

Di saat menjalankan ibadah puasa, identik dengan tadarrus Al-Qur'an, tidak hanya di masjid di mushola di rumah pun seharusnya membaca Alquran, dengan rencana satu hari satu juz (One day, one Juz). Ketika membaca belum selesai atau lelah menghafal, maka istirahatlah atau tidurlah sebentar dan bisa dilanjut ketika bangun, ketika kondisi tubuh sudah bugar. Rumah perlu dibacakan Al-Qur'an agar rumah kita terang, nyaman secara batin. Hal ini sesuai sabda Nabi: "Nuuru buyuutakum bitilawaitil Qur'an". Yang artinya: "Cahayailah rumahmu dengan membaca Alquran"

3. Tidur melatih kedisiplinan waktu

Sejak kecil kita disuruh untuk tidur oleh orang tua kita dan dilarang bermain saja. Maka dalam hal ini tidur menjadi kita disiplin waktu, mengingatkan bahwa tidur merupakan bagian terpenting dari hidup kita. Dari tahu jadwal kita harus tidur, mama tidak sadar bahwa orang tua kita melatih kedisiplinan. Dengan tidur yang cukup, lalu disuruh belajar agar saat belajar bisa maksimal. 

Maka juga dalam melatih kedisiplinan waktu, jangan sampai waktu dihabiskan hanya untuk bermain game saja. Hingga sampai lupa kepada Allah, melupakan kewajiban utama.

4. Tidur untuk menjauhi perbuatan dosa

Selanjutnya agar aktivitas tidur bernilai ibadah adalah agar menjauhi perbuatan dosa. Karena tidak mungkin ketika tidur rasan-rasan atau ghibah, menyakiti pada orang lain.  Seperti halnya yang disabdakan nabi ada beberapa hal yang bisa membatalkan pahala puasa. Yang artinya, "Lima hal yang membatalkan pahala orang berpuasa; membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu." (H.R. Ad-Dailami)

5. Tidur menjauhi segala kemaksiatan

Daripada melakukan kemaksiatan, maka lebih baik tidur. Pergaulan sekarang sangat memprihatinkan, atas nama persahabatan dan pertemanan, anak-anak muda mencoba meminum minuman keras, menyabu dan lain sebagainya. Atau menghabiskan waktunya untuk berpacaran walau hanya sekedar jalan-jalan.

Itulah beberapa tidur yang bernilai ibadah. Semoga kita bisa mengatur tidur kita dengan sebaik-baiknya. Semoga dengan tidur yang cukup, tidur yang teratur kita tetap diberi kekuatan dan kesehatan dalam menjalankan ibadah puasa yang bernilaikan pahala. Tidur saja bernilai ibadah apalagi digunakan untuk mengaji Alquran, kerja mencari nafkah dan bersedekah di bulan puasa dan amal-amal kebaikan yang lain. Semoga kita semua bisa melaksanakan ibadah puasa sampai satu bulan penuh. Amin

***

Menulis hari ke-2

Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun