3. Tidur melatih kedisiplinan waktu
Sejak kecil kita disuruh untuk tidur oleh orang tua kita dan dilarang bermain saja. Maka dalam hal ini tidur menjadi kita disiplin waktu, mengingatkan bahwa tidur merupakan bagian terpenting dari hidup kita. Dari tahu jadwal kita harus tidur, mama tidak sadar bahwa orang tua kita melatih kedisiplinan. Dengan tidur yang cukup, lalu disuruh belajar agar saat belajar bisa maksimal.Â
Maka juga dalam melatih kedisiplinan waktu, jangan sampai waktu dihabiskan hanya untuk bermain game saja. Hingga sampai lupa kepada Allah, melupakan kewajiban utama.
4. Tidur untuk menjauhi perbuatan dosa
Selanjutnya agar aktivitas tidur bernilai ibadah adalah agar menjauhi perbuatan dosa. Karena tidak mungkin ketika tidur rasan-rasan atau ghibah, menyakiti pada orang lain. Seperti halnya yang disabdakan nabi ada beberapa hal yang bisa membatalkan pahala puasa. Yang artinya, "Lima hal yang membatalkan pahala orang berpuasa; membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu." (H.R. Ad-Dailami)
5. Tidur menjauhi segala kemaksiatan
Daripada melakukan kemaksiatan, maka lebih baik tidur. Pergaulan sekarang sangat memprihatinkan, atas nama persahabatan dan pertemanan, anak-anak muda mencoba meminum minuman keras, menyabu dan lain sebagainya. Atau menghabiskan waktunya untuk berpacaran walau hanya sekedar jalan-jalan.
Itulah beberapa tidur yang bernilai ibadah. Semoga kita bisa mengatur tidur kita dengan sebaik-baiknya. Semoga dengan tidur yang cukup, tidur yang teratur kita tetap diberi kekuatan dan kesehatan dalam menjalankan ibadah puasa yang bernilaikan pahala. Tidur saja bernilai ibadah apalagi digunakan untuk mengaji Alquran, kerja mencari nafkah dan bersedekah di bulan puasa dan amal-amal kebaikan yang lain. Semoga kita semua bisa melaksanakan ibadah puasa sampai satu bulan penuh. Amin
***
Menulis hari ke-2
Semoga bermanfaat!