Mohon tunggu...
Muhamad Faisal Ahwan
Muhamad Faisal Ahwan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PBSI FIP UMJ

Menyukai segala yang didengar dan dibaca, karena wawasan dan pengetahuan di dapat dari keduanya. Memaknai hidup sebagai perjalanan menemukan andai dan berdamai.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Merawat Pikiran dengan Berimajinasi Lewat Seni Sastra

6 Juli 2023   16:15 Diperbarui: 13 Juli 2023   02:01 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Toko Buku. (sumber: KOMPAS/POLENK REDIASA)

Apa yang terlintas di dalam benak kita semua ketika mendengar kata sastra? Sebuah karya? Seni? Tulisan-tulisan yang membosankan dan menjenuhkan? 

Jika hal-hal demikian yang terlintas di dalam benak ketika memikirkan sastra agaknya kita perlu melihat sastra dalam cakrawala pemikiran yang lebih luas lagi. 

Mula-mula mari kita mengenal sastra dari segi etimologi atau asal usul bahasanya dahulu sebagai langkah awal pengenalan terhadap sesuatu yang disebut dengan sastra tersebut.

Secara etimologi kata sastra berasal dari dua kata dalam bahasa Sanskerta, yakni kata Sas dan Tra. Kata Sas dalam bahasa Sanskerta tersebut memiliki arti sebagai petunjuk, arahan, instruksi, dll. 

Sedangkan kata Tra merujuk kepada pengartian sebagai alat atau sarana. Jadi dari artian secara etimologis tersebut dapat kita pahami bahwa sastra adalah buku petunjuk, alat untuk mengajar, serta sesuatu yang dapat memberikan pengajaran. 

Ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa sastra merupakan segala sesuatu yang memberikan petunjuk secara lisan maupun tulisan yang berisikan nilai-nilai pembelajaran baik dan kemudian akan disampaikan dengan cara-cara yang indah.

Jadi, dari pendapat dan tafsiran tersebut dapat kita tarik sebuah benang merah bahwasannya sastra bukanlah sekedar seni membual menggunakan kata atau bahasa. 

Namun, lebih dari itu sastra mestilah membawa pesan yang dapat memberikan pembelajaran kepada khalayak atau pembacanya lewat karya yang dibuat. 

Tidak hanya sampai di situ, pesan tersebut pun mestilah dibalut dengan nilai estetika yang akan membebaskan imajinasi untuk terbang melintasi ruang dan waktu. 

Dalam hal ini sastra merupakan sebuah keajaiban sekaligus sebuah seni yang telah menembus kehampaan ruang dan waktu berabad-abad lalu, membius hati dan jiwa, serta menerangi pikiran manusia.

Di samping itu, dapat pula dikatakan bahwa sastra merupakan sebuah wadah yang menampung kemewahan bahasa dan kata. Di dalam sastra sendiri terdapat kebebasan untuk mengekspresikan apapun yang menyangkut paut kehidupan maupun pemikiran dalam bentuk bahasa atau kata. 

Perlu kita ketahui bersama bahwa sastra mengajarkan kita untuk membaca tidak hanya dengan mata, tetapi juga dengan hati dan pikiran. Sebab, tidak jarang karya sastra mengandung banyak makna dan penafsiran. 

Hal ini terjadi lantaran sastra juga mengandung kekayaan akan simbolisme sehingga diperlukan ketekunan sekaligus kecermatan untuk menganalisis makna yang tersembunyi dibaliknya.

Dalam dunia kesusastraan sendiri, sastra terbagi menjadi banyak kategori. Pada umumnya, masyarakat luas mengenal pengkategorian sastra hanya berdasarkan pada genre. 

Kategori genre tersebut terbagi menjadi 3 yaitu: sastra puisi, sastra prosa, dan sastra drama. Namun, lebih dari itu terdapat pula pengkategorian lain dalam sastra seperti:

  • Berdasarkan sifatnya: sastra imajinatif dan non-imajinatif.
  • Berdasarkan medianya: sastra lisan dan tulis.
  • Berdasarkan orientasi pembacanya: sastra dewasa, sastra anak, sastra serius, dan sastra populer.
  • Berdasarkan cakupannya: sastra umum, sastra nasional, sastra regional, sastra dunia, dan sastra bandingan.

Dalam perjalanan untuk memahami sebuah karya sastra, kita dapat menyaksikan kehidupan dalam berbagai bentuknya. Lewat sastra puisi contohnya telah berhasil membuka jendela pemikiran kita menuju kepada perasaan yang paling mendalam. 

Puisi sejatinya mampu menghadirkan citraan dari keindahan dan penderitaan, kebahagiaan dan kesedihan, serta kehancuran dan kebangkitan. 

Sastra prosa seperti novel ternyata berhasil mengenalkan kita pada sebuah cerita baik fiksi maupun non fiksi tentang kehidupan dan pengalaman yang mungkin tidak pernah kita alami sebelumnya. 

Hal ini sejatinya dapat memperkaya wawasan kehidupan kita dalam keanekaragaman perspektif. 

Kemudian dalam sastra drama setidak-tidaknya kita dapat melihat sekaligus menggugah emosi dan jiwa dalam bentuk pementasan sebuah realita kehidupan. 

Di dalam dunia sastra, batasan fisik dan logika berlalu tanpa jejak, dan kita diberikan kesempatan sebebas-bebasnya untuk memahami segala kemungkinan dan memeluk sekaligus menyibak misteri.

Selain itu, sastra juga merupakan refleksi dari zaman dan budaya di mana ia muncul. Melalui karya sastra, kita dapat memahami sekaligus mempelajari perkembangan sosial, politik, dan pandangan filosofis suatu masyarakat pada dekade tertentu. 

Sastra menjadi arsip kehidupan yang berharga untuk kita semua, ia merangkum jejak perjalanan umat manusia dan menyimpan kekayaan pengetahuan serta pemikiran yang dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

Tak dapat dipungkiri, sastra memiliki kekuatan yang luar biasa. Ia dapat mengubah perspektif kita tentang dunia, menggugah emosi, dan menginspirasi segala tindakan kita. 

Sastra adalah alat yang efektif dan relevan untuk mengungkapkan aspirasi dan perjuangan manusia, serta memberikan suara kepada yang tidak terdengar. 

Sekali lagi, sastra memberi kita kebebasan sepenuhnya untuk bertanya, meragukan, dan berpikir di luar batasan yang ditetapkan oleh masyarakat. 

Dengan demikian, sastra telah menjadi bagian sekaligus menjadi penghidup pikiran dan jiwa kita. Sastra berhasil memantik kekuatan untuk berani bermimpi, membangun imaji, dan kemudian menjadi bagian dari kisah dalam kehidupan yang abadi. 

Sekarang, mari siapkan diri kita untuk berlayar mengarungi kekuatan dan keindahan lautan bahasa dan kata dengan bahtera sastra. Selamat bersastra untuk tidak mudah di lupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun