Mohon tunggu...
Muhamad Faisal Ahwan
Muhamad Faisal Ahwan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PBSI FIP UMJ

Menyukai segala yang didengar dan dibaca, karena wawasan dan pengetahuan di dapat dari keduanya. Memaknai hidup sebagai perjalanan menemukan andai dan berdamai.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Merawat Pikiran dengan Berimajinasi Lewat Seni Sastra

6 Juli 2023   16:15 Diperbarui: 13 Juli 2023   02:01 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Toko Buku. (sumber: KOMPAS/POLENK REDIASA)

Di samping itu, dapat pula dikatakan bahwa sastra merupakan sebuah wadah yang menampung kemewahan bahasa dan kata. Di dalam sastra sendiri terdapat kebebasan untuk mengekspresikan apapun yang menyangkut paut kehidupan maupun pemikiran dalam bentuk bahasa atau kata. 

Perlu kita ketahui bersama bahwa sastra mengajarkan kita untuk membaca tidak hanya dengan mata, tetapi juga dengan hati dan pikiran. Sebab, tidak jarang karya sastra mengandung banyak makna dan penafsiran. 

Hal ini terjadi lantaran sastra juga mengandung kekayaan akan simbolisme sehingga diperlukan ketekunan sekaligus kecermatan untuk menganalisis makna yang tersembunyi dibaliknya.

Dalam dunia kesusastraan sendiri, sastra terbagi menjadi banyak kategori. Pada umumnya, masyarakat luas mengenal pengkategorian sastra hanya berdasarkan pada genre. 

Kategori genre tersebut terbagi menjadi 3 yaitu: sastra puisi, sastra prosa, dan sastra drama. Namun, lebih dari itu terdapat pula pengkategorian lain dalam sastra seperti:

  • Berdasarkan sifatnya: sastra imajinatif dan non-imajinatif.
  • Berdasarkan medianya: sastra lisan dan tulis.
  • Berdasarkan orientasi pembacanya: sastra dewasa, sastra anak, sastra serius, dan sastra populer.
  • Berdasarkan cakupannya: sastra umum, sastra nasional, sastra regional, sastra dunia, dan sastra bandingan.

Dalam perjalanan untuk memahami sebuah karya sastra, kita dapat menyaksikan kehidupan dalam berbagai bentuknya. Lewat sastra puisi contohnya telah berhasil membuka jendela pemikiran kita menuju kepada perasaan yang paling mendalam. 

Puisi sejatinya mampu menghadirkan citraan dari keindahan dan penderitaan, kebahagiaan dan kesedihan, serta kehancuran dan kebangkitan. 

Sastra prosa seperti novel ternyata berhasil mengenalkan kita pada sebuah cerita baik fiksi maupun non fiksi tentang kehidupan dan pengalaman yang mungkin tidak pernah kita alami sebelumnya. 

Hal ini sejatinya dapat memperkaya wawasan kehidupan kita dalam keanekaragaman perspektif. 

Kemudian dalam sastra drama setidak-tidaknya kita dapat melihat sekaligus menggugah emosi dan jiwa dalam bentuk pementasan sebuah realita kehidupan. 

Di dalam dunia sastra, batasan fisik dan logika berlalu tanpa jejak, dan kita diberikan kesempatan sebebas-bebasnya untuk memahami segala kemungkinan dan memeluk sekaligus menyibak misteri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun