Kondisi fisik dan kesehatan tubuh dapat mempengaruhi keadaan jiwa seseorang, dan sebaliknya, keadaan jiwa dapat mempengaruhi kondisi fisik tubuh.Â
Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan dan keseimbangan baik secara fisik maupun mental menjadi penting dalam memahami kehidupan manusia secara filosofis praktis.
Selanjutnya, pandangan Aristoteles mengenai perbedaan individu disebabkan oleh materi menunjukkan bahwa karakteristik fisik, termasuk perbedaan jenis kelamin, menjadi bagian integral dari identitas individu.Â
Ini memberikan pemahaman yang lebih holistik tentang manusia dan mempengaruhi pemikiran tentang persamaan dan keberagaman dalam masyarakat.
Dalam konteks praktis, pemahaman ini menekankan pentingnya menghormati perbedaan individu dan mempromosikan inklusi serta kesetaraan dalam kehidupan sosial.Â
Hal ini dapat berimplikasi pada perlakuan yang adil, penghargaan terhadap keragaman budaya, dan penolakan terhadap diskriminasi berdasarkan ras, jenis kelamin, atau karakteristik fisik lainnya.
Selain itu, pandangan Aristoteles bahwa jiwa tidak kekal dan bergantung pada tubuh menunjukkan pentingnya menjalani kehidupan yang bermakna dan bertanggung jawab di dunia ini.
 Fokus pada tindakan dan pengembangan diri yang baik menjadi penting dalam mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna.
Secara keseluruhan, secara filsafat praktis, pandangan Aristoteles mengenai manusia, jiwa, dan tubuh menekankan pentingnya pemeliharaan keseimbangan fisik dan mental, penghargaan terhadap perbedaan individu, serta hidup yang bertanggung jawab dan bermakna di dunia ini.Â
Pandangan ini dapat membantu membentuk pandangan etis dan moral dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan sosial, pemeliharaan kesehatan, dan penegakan keadilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H