Mohon tunggu...
M. Hikmal Yazid
M. Hikmal Yazid Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Manusia Itu adalah Animal Rasional, Simak Penjelasan Berikut!

30 Juni 2023   15:21 Diperbarui: 30 Juni 2023   15:25 3045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Nicomachean Ethics 13, Aristoteles hanya menyatakan bahwa manusia memiliki prinsip rasional. 

Istilah ini juga bukan berasal dari Socrates. Socrates diketahui mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang akan menjawab secara rasional ketika dihadapkan dengan pertanyaan yang rasional. 

Nama "rational animal" muncul jauh sebelum Socrates, Plato, dan Aristoteles. Ungkapan itu berasal dari Euripides, yang hidup sebelum zaman Aristoteles. 

Banyak filsuf memberikan komentar tentang definisi "hewan berakal budi" ini. Oscar Wilde, seorang penyair, menyindir definisi ini dengan mengatakan "manusia adalah hewan berakal budi yang selalu kehilangan kesabaran saat dihadapkan pada tindakan yang sesuai dengan tuntunan akal".

Pandangan Aristoteles menolak dualisme Plato. 

Menurut Aristoteles, dunia fisik yang selalu berubah dan terdiri dari substansi-substansi individual yang konkret seperti manusia, kuda, tumbuhan, dan batu merupakan realitas utama.

 Setiap substansi individual adalah gabungan dari materi dan bentuk. Kedua komponen ini tidak dapat dipisahkan karena bentuk tidak memiliki eksistensi yang independen. 

Bentuk hanya dapat ada ketika bersatu dengan materi. Menurut Aristoteles, jiwa adalah bentuk dari tubuh yang memberikan kehidupan dan struktur kepada materi spesifik dari seorang manusia. 

Semua manusia memiliki bentuk yang sama, yang menentukan mereka sebagai manusia. Perbedaan individual disebabkan oleh materi.

 Oleh karena itu, tidak mungkin jiwa manusia individu ada secara terpisah dari tubuh. 

Dengan demikian, Aristoteles menolak reinkarnasi sebagai suatu yang tidak mungkin terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun