Tidak jauh dari katedral, dua orang remaja perempuan sedang asyik bermain ski. Mereka bermain dengan riangnya. Meluncur diatas hamparan es sambil memakai jaket tanpa topi hangat. Karena udara siang itu tidaklah terlalu dingin.
"Apa kau suka tempat ini?"
"Iya, aku suka sekali. Tempat bermain ski ini sangat luas dan lapang. Banyak yang datang kemari tiap akhir pekan."
"Kau memang jenius. Tapi ngomong-ngomong bagaimana kau bisa mengetahui tempat sebagus ini di Novosibirsk?"
"Waktu masih muda, ibuku sering bermain kemari. Dulu tempat ini dikenal dengan sebutan Ski Resort Baikalsk. Sangat ramai. Namun entah mengapa sekarang nama itu seolah menghilang. Orang lebih mengenalnya sebagai Ski Resort Novosibirsk."
Percakapan mereka terhenti ketika tiba-tiba salah seorang dari mereka terjatuh. Tidak ada luka. Hanya insiden kecil yang membuat lolipop milik salah seorang remaja itu terjatuh.
"Kau tidak apa-apa Valerya?"
"Iya, aku baik-baik saja."
Valerya memungut kembali lolipop bulat berwarna pelangi itu. Meniupnya dari es yang menempel. Lalu mengulumnya dan melanjutkan permainan mereka kembali.
"Ayo Valerya, kejar aku!"
Dua remaja itu sangat asik bermain ski. Mereka seolah melupakan hiruk pikuk Kota Novosibirsk yang dipenuhi oleh ambisi orang dewasa. Ambisi untuk saling menjatuhkan. Tepat di sore hari, mereka pulang saat jalanan mulai sepi. Tidak ada demonstrasi, tidak ada keributan lagi. Jalanan mulai tenang seperti biasa.