Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Permafrost - A True Friend

9 Desember 2019   23:00 Diperbarui: 9 Desember 2019   23:08 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Faktor keberuntungan, Dewi Fortuna bersamanya. Mungkin." balas Dr.Mikhail Lomonosov yang diiringi tawa para pegawai yang hadir di ruangan itu.

"Sudah cukup. Hentikan. Jadi apa poin masalah kita kali ini?" Nikolay Sorokin memutus kericuhan di ruangan itu. Para pegawai seketika berhenti saat mendengar manajer mereka berbicara dalam suara yang cukup tinggi.

"Tutup dan kita cari investor untuk bekerjasama dengan kita membuka area bermain ski yang baru." jawab Dr.Mikhail Lomonosov tegas.

Ruangan menjadi hening. Orang-orang saling beradu pandang.

"Baiklah, kita sepakat untuk menutupnya. Akan aku usahakan agar pemerintah Rusia tidak mencabut izin operasional tempat itu. Kalau itu sampai terjadi, tamatlah kita." jawab sang manajer dengan muka datar. Pertemuan akhirnya bubar.

***

15 jam setelah kepulangan Dmitriy,

Tubuh Dmitriy mengalami panas. Setelah kepulangannya dari Ski Resort, keadaannya mulai stabil. Ia bisa beristirahat dengan tenang malam itu. Namun keesokan paginya, mendadak suhu tubuh Dmitriy naik secara drastis. Beberapa kali tubuhnya kejang-kejang.

"Anastasia, sebenarnya apa yang terjadi dengan anakku kemarin?" tanya ibu Dmitriy Kuznets dalam sambungan telepon pagi itu.

Anastasia kemudian menceritakan panjang lebar tentang kejadian yang menimpa Dmitriy. Ibu Dmitriy mendengarkannya sambil menyetir mobil. Berkali-kali ia menghubungi suaminya, tidak ada jawaban. Sehingga ia memutuskan untuk menghubungi Anastasia.

"Tante sekarang dimana? Bagaimana keadaan Dmitriy?" tanya Anastasia cemas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun