"Mohon tunggu disini, kami segera melakukan pemeriksaan terhadap putra ibu."
"Tapi dokter, aku harus bersamanya, ia membutuhkanku." jawab wanita paruh baya itu.
"Ibu, mohon pengertiannya. Kami harus bekerja seprofesional mungkin." jawab pria muda
yang memiliki tag nama Dr.Romanovski Zworykin di dadanya.
Penangangan Dmitriy Kuznets sepertinya membutuhkan perhatian ekstra. Beberapa dokter anestesi dan paru dikerahkan. Lampu diatas pintu masuk ruangan itu masih menyala merah. Dua jam telah berlalu. Dr.Romanovski Zworykin terpaksa meminta bantuan dokter ahli bedah.
"Kita harus membuka tempurung kepala remaja ini."
"Tapi dokter, apakah itu tidak beresiko?" tanya si asisten.
"Tidak ada jalan lain. Pendarahannya harus kita hentikan."
"Panggil dokter bedah yang sedang bertugas. Cepat." perintah Dr.Romanovski.
"Baik dokter."
Lampu akhirnya menyala hijau. Tepat pukul 3 dini hari. Orangtua remaja itu berdiri di depan pintu ruang Emergency Room. Mereka menunggu kepastian nasib putranya. Tak lama kemudian muncullah Dr.Romanovski.