Setelah penjelasan yang cukup panjang dari Teana, akhirnya lelaki itu pamit dan meminta maaf atas kekeliruannya.
"Jadi, siapa lelaki yang telah menyamar sebagai Shahed dan membunuh pendeta kuil" tanya Teana pelan.
"Aku tidak tahu Teana. Aku hanya bisa memastikan bahwa saat kejadian, Shahed terus bersamaku." jawab Galata.
"Mungkinkah lelaki itu..." gumam Teana penuh tanda tanya.
Malam makin larut. Suasana Kota Hegra makin sunyi. Hanya beberapa prajurit terlihat berjaga -- jaga disekitar tenda penduduk sambil menyalakan api unggun untuk menghangatkan tubuh mereka.
***
Malam itu di Kerajaan Yodh sedang berlangsung pertemuan antara para pembesar dan prajurit kerajaan. Mereka membahas strategi penyerangan Kota Hegra. Dengan kekuatan yang makin berlipat ganda, mereka yakin kali ini mereka akan berhasil mengalahkan Teana dan menaklukkan Kota Hegra.
"Apakah kalian semua sudah siap bertarung?" teriak Yodh kepada para pembesar dan prajurit kerajaan.
"Siap Yang Mulia." teriak mereka penuh semangat.
"Baiklah, persiapkan diri kalian masing -- masing. Dalam tiga hari kedepan kita akan menyerang Kota Hegra." ucap Yodh.
***