Yodh terdiam. Ia berusaha membaca keadaan. Anak buah Yodh mengelilinginya. Memastikan bahwa rajanya aman dari serangan manusia laba -- laba.
"Kita pergi..." perintah Yodh.
"Tapi Yang Mulia, mutiara itu....?" tanya anak buah Yodh.
"Kita pergi sekarang..."ucap Yodh dengan geram.
Melihat kepergian Yodh, Lamadh tersenyum puas. Ia berhasil mengusir Yodh.
"Sekarang saatnya..." gumam Lamadh.
Setelah Yodh melangkah beberapa meter, Lamadh menyemburkan cairan hitam beracun ke arah Yodh. Namun sayangnya, serangan itu meleset. Sebagai manusia ular, Yodh mampu merasakan getaran di udara lewat lidahnya yang menjulur -- julur keluar. Sehingga ia bisa menghindar dari semburan Lamadh.
Yodh menghindari serangan itu dengan lincah. Tubuhnya meliuk ke kanan. Seketika itu juga ia melemparkan tombaknya ke arah perut Lamadh. Lamadh berteriak kesakitan.
"Jangan kau bodohi aku. Kekuatanmu bukan apa -- apa bagiku. Aku tahu mutiara itu ada didalam perutmu." ucap Yodh penuh amarah.
"Ta... Tapi bagaimana kau tahu?" tanya Lamadh dengan napas tersengal -- sengal.
"Bukan urusanmu...!" ucap Yodh