Satu -- persatu manusia laba -- laba itu merangkak turun menggunakan jaring yang mereka keluarkan dari dalam mulut mereka. Gerakan mereka sangat cepat. Dalam beberapa detik, mereka telah sampai diatas tanah gua yang cukup lembab. Mereka menyerang anak buah Yodh.
Melihat serangan yang tidak seimbang itu, Yodh ikut turun tangan. Dengan gerakan yang gesit ia menyabetkan tombaknya ke tubuh manusia laba -- laba itu. Teriakan -- teriakan memilukan menggema di seluruh ruangan gua. Para manusia laba -- laba itu telah sekarat. Hingga tak lama kemudian keluarlah Lamadh dari dalam lubang persembunyiannya.
"Hentikan...... Apa yang kau inginkan dari kami?" ucap Lamadh dengan suara mendesis.
"Aku menginginkan mutiara hitam itu. Aku tahu kau memilikinya." ucap Yodh lantang.
"Aku tidak memiliki mutiara itu. Silakan kau periksa seluruh ruangan disini." jawab Lamadh.
Yodh memberikan isyarat kepada anak buahnya untuk memeriksa seluruh lubang -- lubang yang ada didalam ruangan itu. Yodh menunggu dengan sabar. Lamadh mengamati dengan mata penuh waspada.
"Apa sudah kau temukan?" tanya Lamadh dengan nada sinis.
"Kau menyembunyikannya!" ucap Yodh sambil mengacungkan tombak kearah Lamadh.
"Aku tidak menipumu. Kau saja yang terlalu bodoh. Mana mungkin ada mutiara didalam gua seperti ini. Kau telah ditipu oleh peramal itu."
Yodh menatap tajam kedua mata Lamadh.
"Aku bukan laba -- laba biasa. Aku adalah manusia laba -- laba. Aku memiliki kekuatan sama sepertimu. Aku mampu membaca apa yang ada dalam pikiranmu." ucap Lamadh.