"Dalaaaaath... Tunggu...." teriak Teana. Detak jantungnya berdegup kencang. Peluh membasahi keningnya.
Mata Teana tiba -- tiba terbuka. Tanpa disadarinya, Almeera mengguncang -- guncang tubuhnya yang terbaring diatas ranjang. "Tuan... Tuan... Ada apa Tuan?" tanya Almeera cemas.
Lalu Almeera memberikan secangkir air putih kepada Teana. Perlahan -- lahan kesadaran Teana mulai pulih. Ia menyuruh Almeera untuk menyimpan rahasia ini. Menyuruhnya untuk diam. Almeera mengangguk.
"Almeera... Kita harus segera menuju Kuil Qasr Al Binth." ucap Teana pelan.
"Baik Tuan. Akan hamba persiapkan keperluan Tuan."
Sementara itu, di sebuah gubuk kecil di suatu tempat di lorong Pasar Sabra, seorang peramal mengamati sebuah kepala tengkorak didepannya yang mengepulkan asap putih pekat ke udara. Asap sisa pembakaran dupa.
"Dia telah kembali..." ucap Peramal Simkath lirih.
***
Yodh telah berhasil menutup lubang hitam itu dengan sempurna. Dengan sisa kekuatan yang ada, mereka berenam kembali ke Kerajaan Yodh yang ada di Kota Paphos. Kali ini Taw yang membuka pintu dimensi waktu. Sebab kekuatan Yodh telah habis terkuras untuk menutup lubang hitam dan membebaskan mereka berenam dari ikatan sihirnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H