Ini Myrrh Nyonya. Apa Nyonya mau beli? ucap Teana ramah sambil menyodorkan sebuah kendi kecil dari keramik.
"Myrrh? Apa itu?" tanya wanita itu sambil membetulkan letak kerudungnya.
"Oh ini adalah getah pohon Nyonya. Getah pohon Myrrh yang sudah disuling. Berkhasiat untuk mengobati segala penyakit." jawab Teana menjelaskan barang dagangannya
"Hmm... Jadi ini adalah getah pohon?" jawab si wanita sambil mengamati kendi yang baru saja diberikan oleh Teana kepadanya. Lalu ia membuka kerudung coklatnya dan membuka penutup kendi yang berisi cairan Myrrh. Mendekatkan hidungnya ke mulut kendi kecil yang terbuat dari keramik itu.
"Harum sekali baunya. Aku menyukainya." ujarnya pelan.
Teana tersentak. Napasnya begitu dalam dan berat. Tubuhnya berkeringat. Seolah roh nya kembali lagi kedalam tubuhnya. Ia baru saja mengalami sebuah lompatan masa. Dengan kekuatan sihir Dalath, Teana diajaknya kembali ke ingatan masa lalunya itu.
"Apakah sekarang Tuan mengingat sesuatu?" tanya Dalath pelan.
"Aa... Aku ingat sekarang." jawab Teana terbata -- bata.
"Bagus. Mulai sekarang hamba menjadi pelayan Tuan. Berikan tanganmu kepadaku Tuan." perintah Dalath.
Teana mengulurkan telapak tangannya. Dalath mengangkat cakar kanannya. Tangan Teana dan cakar Dalath saling menempel. Kedua mata mereka terpejam. Angin berhembus cukup kencang didalam kuil. Angin berputar mengelilingi mereka. Obor dibawah patung Dewi Uzza padam. Kuil itu kini menjadi gelap.
Tubuh Teana mulai terasa hangat. Aliran darahnya mengalir kian cepat. Kekuatan Dalath menjalar ke seluruh tubuhnya. Kini, sebagian kekuatan milik Dalath telah menjadi miliknya.