Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Matinya Seorang Penari Ular

5 April 2016   11:24 Diperbarui: 5 April 2016   17:13 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu malam…

“Mas… bisa ambilkan bulu mata palsuku gak? Ketinggalan di meja riasku. Aku gak pede kalau gak memakai bulu mata itu” pinta Siska kepada Bram.

“Baiklah Sis. Tunggu disini ya? jawab Bram yang diiringi langkahnya keluar meninggalkan Siska di dalam mobil SUV nya.

“Permisi Mbak, meja rias Siska dimana ya? Ada barang yang harus saya ambil” tanya Bram.

“Oh itu mas, meja bernomor tiga” ucap asisten Siska.

“Terimakasih” balas Bram singkat.

Segera Bram berjalan menuju meja yang dimaksud. Dengan gerakan cepat tak terlihat. Bram meneteskan cairan putih kedalam gelas Siska.

Setengah jam kemudian Siska datang.

“Mana minumanku?” tanya Siska kepada asisten pribadinya.

“Itu diatas meja rias” jawab si asisten.

Sudah menjadi kebiasaan Siska sebelum manggung. Dia selalu meneguk segelas air putih bercampur bunga mawar merah. Bunga mawar yang selalu dibelikan Bram untuknya. Untuk menambah aura katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun