Pada suatu malam…
“Mas… bisa ambilkan bulu mata palsuku gak? Ketinggalan di meja riasku. Aku gak pede kalau gak memakai bulu mata itu” pinta Siska kepada Bram.
“Baiklah Sis. Tunggu disini ya? jawab Bram yang diiringi langkahnya keluar meninggalkan Siska di dalam mobil SUV nya.
“Permisi Mbak, meja rias Siska dimana ya? Ada barang yang harus saya ambil” tanya Bram.
“Oh itu mas, meja bernomor tiga” ucap asisten Siska.
“Terimakasih” balas Bram singkat.
Segera Bram berjalan menuju meja yang dimaksud. Dengan gerakan cepat tak terlihat. Bram meneteskan cairan putih kedalam gelas Siska.
Setengah jam kemudian Siska datang.
“Mana minumanku?” tanya Siska kepada asisten pribadinya.
“Itu diatas meja rias” jawab si asisten.
Sudah menjadi kebiasaan Siska sebelum manggung. Dia selalu meneguk segelas air putih bercampur bunga mawar merah. Bunga mawar yang selalu dibelikan Bram untuknya. Untuk menambah aura katanya.